GridKids.id - Kids, hari ini merupakan Hari Ubur-Ubur Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 November.
Peringatan Hari Ubur-Ubur Sedunia, memberikan kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk mempelajari lebih lanjut tentang ubur-ubur.
Selain itu juga menghargai keindahan dan keunikan ubur-ubur, serta memahami peran mereka dalam lingkungan laut.
Pada Hari Ubur-Ubur Sedunia, berbagai kegiatan dan inisiatif dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh ubur-ubur.
Mulai dari ancaman terhadap habitat ubur-ubur, keberlanjutan populasi, serta upaya perlindungan laut yang lebih luas.
Ubur-ubur termasuk salah satu biota laut yang unik dan biasanya terapung-apung di permukaan laut.
Sebagian besar ubur-ubur dilengkapi dengan tentakel yang menggantung di sekitar mulut mereka.
Tentakel ini digunakan untuk menangkap mangsa dan sebagai pertahanan.
Beberapa spesies ubur-ubur memiliki stinger atau sel gigitan yang terdapat pada tentakel mereka.
Ketika kontak dengan mangsa atau bahkan kulit manusia terjadi, sel-sel ini bisa melepaskan racun yang menyebabkan rasa sakit atau reaksi alergi.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja bentuk adaptasi ubur-ubur!
Baca Juga: 15 Fakta Menarik Ubur-Ubur, Hewan Purba yang Ternyata Lebih Tua dari Dinosaurus
Mengenal Bentuk Adaptasi Ubur-Ubur
1. Bentuk Tubuh
Ubur-ubur memiliki struktur tubuh yang unik. Mereka biasanya memiliki badan transparan yang terdiri dari kantong-gel yang mengandung air.
Bentuk kantong gel ini memungkinkan mereka untuk mengapung di lautan dengan mudah.
Beberapa jenis ubur-ubur memiliki lonjakan atau tentakel yang berguna untuk menangkap mangsa atau untuk pertahanan.
2. Stinger dan Sel Gigitan
Sebagian besar spesies ubur-ubur memiliki stinger atau tentakel yang beracun yang digunakan untuk memikat dan melumpuhkan mangsa.
Beberapa dari mereka juga memiliki sel gigitan, seperti nematosista yang terdapat pada tentakel mereka.
Ketika tentakel menyentuh mangsa atau bahkan hanya menyentuh kulit manusia, sel-sel ini melepaskan racun yang menyebabkan rasa sakit atau bahkan keracunan pada mangsa atau manusia.
3. Kemampuan Mengubah Kedalaman
Baca Juga: Benarkah Ubur-Ubur yang Sudah Mati Masih Bisa Menyengat? #AkuBacaAkuTahu
Beberapa jenis ubur-ubur memiliki kemampuan untuk mengubah kedalaman di mana mereka berenang dengan memompa atau melepaskan air dari kantong gel mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengatur posisi mereka di perairan dengan lebih efisien.
4. Gerakan Vertikal
Ubur-ubur juga bisa bergerak secara vertikal di dalam air dengan cara mengatur densitas tubuh mereka.
Mereka bisa bergerak naik atau turun tanpa banyak usaha, memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
5. Kemampuan Regenerasi
Beberapa ubur-ubur memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh mereka.
Misalnya, jika mereka kehilangan sebagian dari tentakel mereka, mereka mampu meregenerasi bagian yang hilang ini dalam beberapa waktu.
6. Toleransi terhadap Suhu dan Salinitas yang Berbeda
Ubur-ubur memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan suhu dan salinitas di lingkungan laut.
Beberapa spesies bisa hidup di perairan yang memiliki variasi suhu yang ekstrem atau tingkat salinitas yang berbeda.
Nah, itulah informasi tentang bentuk adaptasi ubur-ubur serta penjelasannya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Sciencing.com,Earth.org |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar