GridKids.id - Pada Kamis (26/10/2023) kemarin diselenggarakan acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' di Studio 1 Kompas TV Jakarta.
Dalam acara tersebut hadir Bapak Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin yang mengapresiasi peran Kelompok KG Media dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dalam mengentaskan stunting di Indonesia lewat gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES).
Dalam kesempatan itu, Bapak Ma'ruf Amin juga memberi arahan pada semua pihak yang berkepentingan untuk mengentaskan stunting dengan memerhatikan beberapa langkah, seperti:
1. Menyesuaikan program stunting dan melengkapi program yang sedang dijalankan oleh Pemerintah.
2. Melakukan program ini di lokasi prioritas tinggi angka kasus stuntingnya.
3. Aksi nyata untuk menyasar langsung ke kelompok sasaran prioritas supaya manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh kelompoknya.
4. Menempatkan penerima manfaat dan pelaku di tingkat masyarakat sebagai pelaku utama pelaksanaan program dan melibatkan mereka dalam semua kegiatan terkait.
5. Untuk mencapai keberlanjutan, program harus disusun sejak awal supaya masyarakat dan Pemda bisa menindaklanjuti inisiatif baik ini.
Bapak Ma'ruf Amin juga berharap supaya semua program dan kerja sama yang sudah terjalin ini bisa berjalan efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan di masa depan.
Tak hanya masyarakat dan Pemda, bapak Ma'ruf Amin juga menyinggung peranan pengusaha dalam pengentasan stunting di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah memerhatikan kasus stunting selama lima tahun kebelakang, target angka stunting 14% diharapkan bisa tercapai di tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Salah Satunya Cegah Stunting, Ini 7 Manfaat Protein pada Anak
Kasus Stunting dan Upaya Pemerintah Indonesia
Selama 4 tahun terakhir, ada sekitar 2,6 juta anak Indonesia yang berhasil diselamatkan dari kondisi stunting atau gagal tumbuh ini.
Dalam jangka empat tahun ini, angka stunting bisa turun hingga 9,2% poin.
Saat ini Pemerintah Indonesia sedang menunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia oleh Kementerian Kesehatan untuk mengetahui angka prevalensi 2023.
Meski telah terlihat kemajuan yang berhasil dicapai, tetap ada perbaikan yang perlu dilakukan agar program bisa berjalan dan mencapai pencapaian yang gemilang dan berkelanjutan.
Selain menyoroti kasus stunting pada anak-anak, Bapak Ma'ruf menyinggung juga tentang upaya pemerintah untuk memperluas peningkatan kesehatan dari kelompok usia masyarakat lainnya, seperti:
1. Peningkatan konsumsi tablet tambah darah pada remaja puteri dan ibu hamil
2. Pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama masa kehamilan
3. Pemberian ASI Eksklusif
4. Penyediaan makanan pendamping ASI yang punya gizi tepat
Baca Juga: Ini Penyebab Stunting Pada Anak di Usia 1-5 dan Perhatikan Gejalanya
5. Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap
Hal itu menjadi salah satu tujuan yang hendak dicapai dengan dukungan semua pihak, salah satunya tenaga kesehatan di tingkatan yang paling bawah, yaitu Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat).
Inilah yang membuat pemerintah mendorong ide tentang peningkatan kapasitas kader dan petugas Puskesmas yang penting perannya dalam pemantauan pertumbuhan dan edukasi kesehatan.
Edukasi tentang gaya hidup sehat dan kesehatan secara menyeluruh juga perlu diberikan pada keluarga besar.
Indonesia yang bebas stunting akan mendorong terciptanya generasi muda yang kuat sebagai penerus bangsa di masa depan.
Tak hanya menjamin kesehatan generasi penerus, pengentasan stunting juga bisa berdampak baik bagi produktivitas dan kesejahteraan UMKM (Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah) dan masyarakat pada umumnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Press Release |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar