GridKids.id - Kids, pernahkah kamu merasakan sensasi seperti detak jantung yang bergerak cepat?
Detak jantung yang enggak teratur ini bisa membuat pikiranmu berlari ke sana kemari.
"Apakah jantungku baik-baik saja?", biasanya pertanyaan ini muncul ketika kita sadar detak jantung berjalan dengan enggak teratur.
Detak jantung yang enggak berirama atau teratur dikenal dengan istilah aritmia, Kids.
Dilansir dari laman halodoc. com, kondisi aritmia yang dialami seseorang terjadi karena ada impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung enggak bisa bekerja dengan baik sebagaimana seharusnya.
Nah, kali ini kamu akan diperkenalkan dengan beberapa jenis aritmia atau gejala detak jantung yang enggak beraturan, Kids. Apa sajakah itu?
Jenis dan Gejala Aritmia pada Jantung
1. Bradikardia, gejala aritmia yang terjadi ketika jantung berdetak lebih lambat dan enggak teratur.
2. Fibrilasi Atrium, ketika jantung berdetak sangat cepat bahkan ketika seseorang sedang rehat atau beristirahat.
3. Fibrilasi Ventrikel, yang bisa memicu orang yang mengalaminya jadi enggak sadarkan diri hingga berisiko memicu kematian mendadak.
4. Takikardia Supraventrikular, Kondisi ini terjadi ketika jantung berdenyut cepat dan enggak normal.
Baca Juga: 15 Fakta Menarik Tubuh Manusia, dari Detak Jantung Hingga Ukuran Mata
5. Blok Jantung, kondisi ini terjadi ketika jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang hilang sadar atau pingsan.
Aritmia enggak selalu menimbulkan gejala yang disadari oleh pengidapnya.
Munculnya gejala aritmia enggak selalu menandakan ada kondisi kesehatan jantung seseorang.
Ketika jantung berdetak terlalu kencang, bisa jadi ada beberapa penyebabnya, lo. Apa saja, ya?
Penyebab Jantung Berdetak Cepat
- Merasakan Emosi yang Terlalu Kuat
Ketika seseorang merasakan emosi yang kuat, seperti marah, sedih, takut, jantung bisa berdetak lebih cepat dari biasanya.
Tubuh yang stres, menyebabkan kelenjar adrenal tubuh melepaskan epinefrin hingga adrenalin.
Tubuh memanfaatkan epinefrin untuk meningkatkan kewaspadaan tubuh.
Epinefrin bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah, pupil mata membesar, cemas berlebihan, dan keringat berlebih.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Jantung dan Cara Mengetahui Detak Jantung Orang Normal
- Efek Kafein
Kafein biasa ditemukan dalam minuman seperti kopi, teh, atau minuman berenergi.
Konsumsi kafein bisa menyebabkan detak jantung jadi berubah lebih cepat hingga menyebabkan beberapa gejala seperti insomnia, gelisah dan cemas, sakit perut, sakit kepala, juga mual.
Meski enggak selalu berbahaya, ketika detak jantung terus meningkat bisa jadi ada risiko masalah kesehatan jantung, lo.
Beberapa masalah kesehatan yang bisa memicu detak jantung berubah cepat, misalnya:
- Anemia
- Gula darah rendah
- Hipertiroidisme
- Demam
- Dehidrasi
Nah, Kids, itulah beberapa alasan jantung berdetak cepat, yang tak selalu berkaitan dengan masalah gangguan organ jantung.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar