GridKids.id - Biasanya kita suka memotret bulan yang bersinar di malam hari dengan warnanya yang terang.
Bila kamu perhatikan, foto-foto bulan dari luar angkasa terlihat seperti warna abu-abu dan putih.
Lalu, kenapa bulan bisa terlihat berwarna abu-abu?
Bulan berwarna abu-abu
Tahukah kamu, warna abu-abu pada bulan berasal dari permukaan bulan yang sebagian besar terdiri dari silikon, oksigen, besi, magnesium, aluminium, dan kalsium.
Pada bulan terdapat batuan berwarna lebih terang di Bulan, yang disebut dengan plagioklas feldspar, dan batuan yang gelap atau disebut dengan piroksen.
Bahkan, ditemukan juga batuan langka yang disebut dengan olivin, dan berwarna hijau.
Bulan sebagian besar adalah batuan
Bulan yang bisa dilihat merupakan vulkanik, yang dikeluarkan dari dalam bulan selama letusan gunung berapi.
Nah, daerah gelap yang terlihat di bulan ini disebut dengan lunar maria dan terbentuk dari letusan gunung berapi kuno.
Bagian ini kurang reflektif dibandingkan dataran tinggi bulan sehingga tampak lebih gelap.
Baca Juga: Butuh Berapa Lama Bulan Berotasi? #AkuBacaAkuTahu
Lunar maria ini menutupi sekitar 16 persen permukaan bulan, sebagian besar di sisi yang bisa dilihat dari Bumi.
Para astronom bahkan memperkirakan luna maria terbentuk sekitar 3-3,5 miliar tahun, saat bulan jauh lebih aktif secara vulkanik.
Lantas, mengapa warna bulan bisa berbeda-beda?
Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya dari matahari karena bulan tak menghasilkan cahayanya sendiri.
Bahkan, bulan tak memantulkan banyak cahaya, hanya sekitar 3 sampai 12 persen dari sinar matahari yang dipantulkannya.
Kecerahan bulan yang terlihat pada posisi bulan di orbit mengelilingi Bumi, seperti yang dilansir dari ZME Science.
Warna bulan juga bisa bervariasi, dari warna merah, ungu, putih, dan kuning, Kids.
Keragaman warna ini disebabkan karena fenomena optik di atmosfer bumi, bukan karena bulan itu sendiri.
Warna-warna ini hanya yang terlihat, warna bulan sebenarnya tak selalu bergantung pada fenomena optik.
Ketika kita melihat bulan dari bumi, sebagian atmosfer akan menghalangi pandangan kita.
Partikel-partikel atmosfer ini menyebarkan panjang gelombang cahaya tertentu dan membiarkan panjang gelombang lain melewatinya secara langsung.
Baca Juga: Mengenal Proses Terjadinya Gerhana Bulan, Ketika Cahaya Matahari Terhalang Bumi
Ketika posisi bulan rendah di langit, kita melihat cahayanya menembus sebagian besar atmosfer.
Cahaya di ujung biru spektrum dihamburkan, sedangkan cahaya merah tak dihamburkan. Hal inilah yang menyebabkan bulan juga terlihat berwarna merah.
Ketika posisinya semakin tinggi di langit, bulan semakin sedikit dikaburkan oleh atmosfer sehingga berwarna lebih kuning yang juga terjadi pada matahari saat terbit di langit.
Jadi, itu dia penjelasan mengenai warna bulan yang terlihat berbeda-beda.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar