GridKids.id - Kucing adalah salah satu peliharaan yang sering menunjukkan perilakunya yang aneh namun menggemaskan.
Perilaku ini menjadi bentuk komunikasi kucing kepada sesama kucing maupun pemiliknya, Kids.
Jadi, kita sebaiknya memerhatikan perilaku kucing peliharaan, karena perubahan apa pun juga bisa menjadi sebuah tanda.
Sebab, terdapat sejumlah perilaku yang perlu diwaspadai karena mungkin menunjukkan sesuatu yang salah, seperti bosan, kesal, atau sedang ketakutan.
Yuk, kita cari tahu lewat penjelasan berikut ini!
Perubahan Perilaku Kucing yang Perlu Diwaspadai
1. Perubahan perilaku bermain
Bila kucing yang sering bermain tak mau bermain seperti biasanya, hal ini perlu kita khawatirkan.
Sebab, faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah karena adanya masalah kesehatan.
Kucing yang merasa tak enak badan atau sakit, tak ingin melompat-lompat atau mengejar mainan.
2. Perubahan perilaku makan
Baca Juga: Dikenal Suka Tidur, Kenapa Kucing Justru Aktif di Malam Hari?
Kucing merupakan hewan yang tahu kapan waktunya makan atau tahu bahwa makanannya telah tersedia di mangkuk makanan.
Jika kecepatan makan atau jumlah makanan yang dikonsumsi kucing berubah drastis, ini mungkin menandakan adanya masalah seperti hipertiroidisme, penyakit gigi, atau stres.
3. Perubahan perilaku menggaruk
Menggaruk merupakan perilaku normal, namun bila kucingmu tiba-tiba lebih sering menggaruk, ini bisa menjadi indikasi bahwa kucing sedang stres.
Jadi, pikirkan perubahan apa pun di lingkungan yang mungkin dapat berdampak negatif pada kucingmu dan lakukan yang terbaik untuk memperbaikinya.
4. Perubahan perilaku merawat diri
Perawatan merupakan aktivitas alami kucing. Biasanya, mereka akan merawat diri sendiri ketika sedang santai.
Kucing yang berhenti melakukan perawatan atau mengalami penurunan drastis dalam perawatan diri, mungkin sedang sakit atau harus diperiksa oleh dokter hewan.
Kucing yang menderita otot dan sendi, atau cedera mungkin tak dapat menjangkau area perawatan tertentu yang sebelumnya dapat dijangkau.
5. Perubahan perilaku mengeong
Peningkatan frekuensi, volume, atau karakteristik mengeong kucing secara tiba-tiba bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari seperti asma atau infeksi saluran pernapasan atas.
Baca Juga: Kucing Bukan Pendendam Tapi Punya Memori yang Kuat, Benarkah?
Mengeong juga bisa menunjukkan gangguan pendengaran, kondisi kebingungan, atau perasaan tersesat.
Selain itu, mengeong tanpa henti juga bisa menjadi ekspresi rasa sakit, ketidaknyamanan, atau stres yang dirasakan kucingmu.
6. Perubahan perilaku agresif
Kucing memiliki naluri pemangsa dan dapat bertindak agresif terhadap mainan, anak-anak, hewan peliharaan lain, atau bahkan pemiliknya.
Perilaku agresif ini wajar, tetapi jika kucingmu yang biasanya lembut tiba-tiba mulai bertindak agresif tanpa alasan, hal ini perlu dikhawatirkan.
Umumnya, rasa sakit dan ketakutan menjadi alasan kucing menunjukkan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya atau tak beralasan.
Nah, itu dia sejumlah perubahan perilaku kucing peliharaan yang perlu kamu waspadai.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar