GridKids.id - Kids, pernahkah kamu merasa seperti terjatuh dalam tidurmu di malam hari?
Ternyata sensasi seperti akan jatuh dalam tidur itu punya penjelasan ilmiahnya tersendiri, lo, Kids.
Perasaan atau sensasi seperti mau jatuh ini dikenal dengan fenomena Hypnic Jerk.
Dilansir dari laman honestdocs.id, hypnic Jerk dikenal juga sebagai Hypnagonic Jerk, Sleep Twitch, hingga Night Start.
Situasi ini terjadi karena ada kedutan otot di luar kesadaran (myoclonus) yang terjadi ketika seseorang tidur.
Seringnya fenomena Hypnic Jerk ini cukup mengagetkan dan membuat seseorang jadi terjaga dari tidurnya, Kids.
Tahukah kamu ketika Hypnic Jerk terjadi peningkatan denyut jantung, deru napas, keringat hingga perasaan syok seolah betul-betul jatuh seperti di dunia nyata, Kids.
Fenomena ini lebih sering dialami oleh orang yang pola tidurnya berantakan.
Sebuah publikasi berjudul Journal of Neural Transmission, mengungkap kalau Hypnic Jerk terjadi ketika fase tidur REM.
Selain itu, fenomena ini juga sering ditemukan pada fase anak-anak dengan rentang usia antara 8-12 tahun dengan durasi 4-7 kejadian/jam.
Lalu, fenomena ini akan lebih jarang terjadi pada orang lanjut usia di rentang 65-80 tahun yaitu 1-2 kejadian/jam.
Baca Juga: 3 Cara Menghindari Tidur Sore, Kebiasaan yang Ganggu Kualitas Tidur Malam Hari
Penyebab dan Cara Mengatasi Hypnic Jerk
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab dari fenomena yang satu ini, Kids.
Namun, ada beberapa teori yang coba menjelaskan tentang fenomena unik dan misterius satu ini.
Sebuah teori mengungkap bahwa ketika kita sudah mulai tidur terjadi perubahan pola pernapasan dan juga denyut jantung.
Nafas dan denyut jantung jadi melambat dibarengi denga penurunan suhu tubuh yang merubah otot menjadi lebih rileks.
Hypnic Jerk diperkirakan terjadi ketika proses peralihan otot dari yang sebelumnya cukup tegang menjadi lebih rileks seiring kita jatuh tidur.
Teori lain mengungkap bahwa bisa jadi otak manusia salah menerjemahkan proses relaksasi otot sebagai proses ketika kita jatuh dari ketinggian, Kids.
Hal ini yang membuat otak mengirim sinyal supaya otot kembali tegang sebagai bentuk perlindungan diri.
Hypnic Jerk bisa terjadi pada siapa pun, termasuk pada orang yang sehat, lo.
Jika hanya terjadi sekali waktu, kondisi ini harusnya bukan situasi yang perlu penanganan medis serius.
Beberapa kebiasaan seperti mengurangi konsumsi kafein hingga mengelola stres bisa membantu mengurangi risiko mengalamami hypnic jerk ketika tidur di malam hari, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar