Pada 16 Oktober 1943, sekitar 70 orang mengadakan pertemuan di gedung bioskop Merdeka Sepakat di Pontianak.
Perkumpulan itu merencanakan pengadaan perlawanan pada Jepang di 8 Desember 1943.
Rencana perlawanan ini diketahui atau bocor ke Jepang karena ada mata-mata.
Seminggu pasca pertemuan itu, Jepang menangkap orang-orang dan melenyapkan mereka termasuk Sultan Pontianak, Sjarif Muhammad Ibrahim Sjafiuddin.
Nasib orang-orang lain juga enggak jauh berbeda, mereka meninggal dengan tragis dilenyapkan oleh militer Jepang dan dikuburkan di Mandor, dekat Pontianak.
Pertanyaan: |
Siapa saja tokoh pemimpin perlawanan PETA di Blitar, Jawa Timur? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar