GridKids.id - Mimpi buruk menjadi momok bagi siapa saja yang mengalaminya.
Hal ini mungkin berkaitan dengan situasi enggak berdaya ketika kita melihat visualisasi mimpi buruk selama kita tidur itu.
Bahkan ketika kita berada dalam situasi bahaya, dalam mimpi buruk kita akan terlalu sulit bergerak atau meloloskan diri, Kids.
Di artikel sebelumnya kamu telah memahami bahwa mimpi buruk erat kaitannya dengan kondisi fisik dan mental seseorang, nih.
Kadang ada beberapa orang yang punya kebiasaan sebelum tidur yang tanpa disadari bisa memicu mimpi buruk datang.
Namun, mimpi buruk pada dasarnya akan bisa datang secara random atau acak seperti mimpi lainnya.
Kebiasaan tidur dan gaya hidup seseorang pada dasarnya memengaruhi intensitas mimpi yang dirasakannya setiap hari.
Ada juga tipe orang yang jarang sekali bermimpi ketika tidur, hanya hitam atau black out dan tiba-tiba sudah pagi, aktivitas harus dimulai lagi.
Mimpi adalah cerminan kondisi atau perasaan yang terekam oleh alam bawah sadar, Kids.
Inilah yang membuat orang yang mengalami mimpi buruk biasanya di kehidupan nyata punya kekhawatiran dan kecemasan yang enggak bisa dihindari atau disembunyikan.
Lalu, apakah yang terjadi pada kita ketika mengalami mimpi buruk dalam tidur?
Baca Juga: Tak Hanya Stres dan Trauma, Inilah 5 Faktor Pemicu Mimpi Buruk di Malam Hari
Apa yang Kita Alami Ketika Mimpi Buruk Terjadi?
Selama kita tidur di malam hari, kita melalui dua fase yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan fase non Rapid Eye Movement (non-REM).
Fase awal ketika kita baru saja tertidur adalah fase non-REM yang berlangsung setidaknya selama 90-100 menit, Kids.
Selanjutnya ketika kita masuk ke fase REM sekitar tengah malam atau dini hari, mimpi buruk akan muncul dalam visualisasi mimpi kita, Kids.
Mimpi buruk bukan hal yang aneh melainkan umum dialami tiap orang.
Jika terjadi sesekali bisa dipicu karena stres atau kelelahan, sehingga jika sumber stresnya bisa diatasi akan reda atau enggak akan kembali lagi.
Tapi, beberapa orang dengan stres atau bahkan trauma tertentu bisa mengalami mimpi buruk berkelanjutan.
Tentunya hal ini bisa mengganggu ketentraman dan bahkan memengaruhi kualitas tidur kita, nih, Kids.
Mimpi buruk memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan jenis mimpi lainnya, yaitu:
- Terasa nyata dan jelas, visualisasinya cukup mengganggu menimbulkan perasaan cemas, sedih, hingga marah ketika terngiang-ngiang.
- Biasanya terjadi karena ada ancaman atau gangguan yang menimbulkan kita merasa enggak tenang.
Baca Juga: Bisa Dicoba, ini 5 Tips Kembali Tidur Setelah Terjaga di Malam Hari
Hal ini juga bisa muncul ketika kita punya kegiatan atau ujian yang cukup menjadi momok sehingga masuk ke alam bawah sadar kita sebagai sesuatu yang perlu diwaspadai
- Orang yang mimpi buruk biasanya akan berkeringat dan bahkan berdebar-debar ketika terjaga dari mimpi buruknya.
- Jika sudah terjaga dari mimpi buruk, perasaan cemas dan ngeri menahan dan menyulitkan kita untuk kembali tidur.
Kids, itu tadi beberapa uraian tentang apa yang terjadi pada kita ketika mimpi buruk datang mengganggu tidur dan istirahat kita.
Sesekali mimpi buruk karena stres atau terlalu lelah wajar adanya, namun kamu perlu memastikan situasi ini enggak berlarut-larut, ya, Kids.
Banyak bergerak dan mencoba memperbaiki kebiasaan tidur bisa membantu mengatasi intensitas mimpi buruk yang kamu alami ketika tidur di malam hari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar