GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan diajak membahas materi Belajar dari Rumah (BDR) materi Sejarah di bab yang baru.
Dalam buku sejarah untuk SMA/SMK Kelas XI terbitan Kemdikbud kamu akan masuk ke Bab 3 berjudul Di Bawah Tirani Jepang.
Di bab ini kamu akan belajar tentang periode pendudukan Jepang di Indonesia.
Sebelumnya kamu akan lebih dulu memahami latar belakang peristiwa kenapa Jepang bisa hadir dan muncul untuk menduduki Indonesia.
Tentu sebuah jalan sejarah apa pun enggak bisa muncul tiba-tiba tanpa alasan atau penyebab, kan, Kids?
Nah, selanjutnya kamu akan diajak melihat seperti apa pendudukan Jepang di Hindia Belanda bisa bermula.
Yuk, simak uraian penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.
Masuknya Jepang dan Hindia Belanda di Bawah Pendudukannya
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung cukup singkat jika dibandingkan penjajahan Belanda yang lebih dari ratusan tahun.
Upaya pendudukan ini enggak lepas dari konteks Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik yang jadi salah satu agenda Perang Dunia II (1939-1945).
Meski pendudukan Jepang yang singkat di Hindia Belanda ini terjadi, nyatanya Jepang tetap berlaku eksploitatif terhadap penduduk bumiputera.
Baca Juga: Restorasi Meiji: Upaya Jepang Membuka Diri pada Dunia dan Menjadi Negara Maju
Kekayaan alam dan sumber daya manusia pribumi dikuras dan didorong untuk memenuhi ambisi mereka menjadi penguasa wilayah Asia Timur Raya, termasuk di dalamnya kawasan Asia Tenggara di mana Indonesia berada.
Ekspansi Jepang dan Perang Asia Timur Raya
Nyatanya upaya Jepang dalam menguasai kawasan Asia Timur Raya sudah dirintis jauh sebelum Perang Dunia II.
Pasca Restorasi Meiji di abad-19, Jepang makin maju di bidang ekonomi dan ada dorongan untuk memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Taiwan, Cina, hingga Korea.
Di 1905, Jepang bahkan berhasil mengungguli Rusia dan berdampak pada meningkatnya kepercayaan diri Jepang bahwa Jepang lebih unggul daripada bangsa Asia lainnya.
Ketika itu wilayah Asia Timur sudah dikuasai oleh bangsa Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Bangsa Barat yang melihat kepentingan Jepang untuk memperluas kekuasaannya, kurang senang dan merasa terancam terlebih ketika upaya ini jelas ingin mengusik kawasan yang telah dikuasai mereka sebelumnya.
Beberapa kawasan seperti Taiwan, Cina, dan Korea mulai diinvasi oleh Jepang.
Meski menjadi salah satu kekuatan yang mengancam, upaya perang dan ekspansi kekuasaan Jepang membawa harapan baru untuk bisa maju dan mengungguli bangsa Barat.
Beberapa kawasan di Asia Tenggara misalnya berharap mendapat bantuan Jepang untuk bisa bebas dari penjajahan bangsa Barat yang berkepanjangan.
Hal ini membuat pihak kolonialis Barat berusaha menahan laju dan pergerakan Jepang dengan menghentikan ekspor minyak ke Jepang sejak Agustus 1941.
Nah, dari sini Jepang terdorong untuk melebarkan ekspansinya ke Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda.
Baca Juga: Perang Asia Pasifik: Latar Belakang dan Dampak yang Disebabkannya
Pemerintah Kolonial Belanda awalnya enggak terlibat konflik langsung dengan Jepang.
Namun, pasca era great depression hingga makin masifnya upaya dan perkembangan paham kebangsaan Indonesia ini, pemerintah Hindia Belanda makin memantau pergerakan Jepang di wilayahnya.
Pada nyatanya kebangkitan Jepang dari situasi yang sulit sebelumnya mendukung kepercayaan diri tokoh-tokoh nasionalis bisa tumbuh subur.
Kesadaran kebangsaan dan keinginan untuk merdeka adalah ancaman serius bagi pihak pemerintah kolonial Hindia Belanda di tanah jajahan.
Banyak tokoh nasionalis yang pro Jepang dan menunjukkan sikap anti-Belanda.
Hal ini murni karena tokoh-tokoh ini enggak sadar dan mengetahui, bahwa 3.5 tahun Jepang melakukan pendudukan di Hindia Belanda nantinya akan sama eksploitatif dan traumatiknya.
Pertanyaan: |
Apa yang mendorong Jepang memperluas kekuasaannya ke negara-negara Asia lainnya? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar