Kekayaan alam dan sumber daya manusia pribumi dikuras dan didorong untuk memenuhi ambisi mereka menjadi penguasa wilayah Asia Timur Raya, termasuk di dalamnya kawasan Asia Tenggara di mana Indonesia berada.
Ekspansi Jepang dan Perang Asia Timur Raya
Nyatanya upaya Jepang dalam menguasai kawasan Asia Timur Raya sudah dirintis jauh sebelum Perang Dunia II.
Pasca Restorasi Meiji di abad-19, Jepang makin maju di bidang ekonomi dan ada dorongan untuk memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Taiwan, Cina, hingga Korea.
Di 1905, Jepang bahkan berhasil mengungguli Rusia dan berdampak pada meningkatnya kepercayaan diri Jepang bahwa Jepang lebih unggul daripada bangsa Asia lainnya.
Ketika itu wilayah Asia Timur sudah dikuasai oleh bangsa Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Bangsa Barat yang melihat kepentingan Jepang untuk memperluas kekuasaannya, kurang senang dan merasa terancam terlebih ketika upaya ini jelas ingin mengusik kawasan yang telah dikuasai mereka sebelumnya.
Beberapa kawasan seperti Taiwan, Cina, dan Korea mulai diinvasi oleh Jepang.
Meski menjadi salah satu kekuatan yang mengancam, upaya perang dan ekspansi kekuasaan Jepang membawa harapan baru untuk bisa maju dan mengungguli bangsa Barat.
Beberapa kawasan di Asia Tenggara misalnya berharap mendapat bantuan Jepang untuk bisa bebas dari penjajahan bangsa Barat yang berkepanjangan.
Hal ini membuat pihak kolonialis Barat berusaha menahan laju dan pergerakan Jepang dengan menghentikan ekspor minyak ke Jepang sejak Agustus 1941.
Nah, dari sini Jepang terdorong untuk melebarkan ekspansinya ke Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar