GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang peradaban Jepang, nih.
Di artikel sebelumnya kamu sudah melihat seperti apa latar belakang dari restorasi Meiji yang mendorong Jepang ke pembaharuan di abad 19 silam.
Ketika bicara tentang restorasi Meiji maka enggak bisa lepas dari perjanjian Shimoda.
Masih ingatkah kamu bahwa perjanjian Shimoda inilah yang menandai berakhirnya gerakan isolasi diri yang dilakukan oleh Jepang selama dua abad lamanya?
Nah, ternyata dampaknya enggak hanya pada satu kondisi saja, Kids.
Menurut buku Peradaban Jepang karya Suparti, dampak dari pemberlakuan perjanjian Shimoda memicu kecaman dan tuntutan rakyat terkait pemerintahan Shogun Tokugawa kala itu.
Muncul juga berbagai gerakan menentang pemerintahan Shogun Tokugawa yang didukung oleh kalangan bangsawan istana (choncin).
Gerakan penentangan pemerintah ini bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah yang sebelumnya dipegang shogun kepada Tenno (Kaisar).
Waktu itu, pemerintahan Shogun Tokugawa dituding telah melanggar ajaran Shinto untuk setia dan hanya memuja Kaisar Jepang sebagai pemimpin tunggal.
Ajaran Shinto ini juga lah yang membuat pemerintahan harus dipegang oleh keluarga kaisar Tenno supaya pemujaan dan kekuasaan tertinggi tetap ada pada Kaisar.
Lalu, seperti apakah proses berjalannya Restorasi Meiji di abad-19 waktu itu?
Baca Juga: 3 Periodisasi Sejarah Jepang, dari Zaman Klasik sampai Modern
Source | : | Buku "Peradaban Jepang" karya Suparti |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar