Untuk masalah harga obat paten cenderung lebih mahal karena perusahaan farmasi yang mengembangkannya harus mengatasi biaya penelitian, pengembangan, uji klinis, dan pengajuan paten.
Sedangkan obat generik tak perlu mengatasi biaya penelitian dan pengembangan yang sama, mereka cenderung lebih terjangkau dan lebih murah daripada obat paten.
3. Nama Dagang dan Merek
Obat Paten memilki memilki nama dagang atau tertentu yang diberikan perusahaan farmasi yang mengembangkannya.
Sementara obat generik biasanya menggunakan nama bahan aktifnya (nama generik) dan mungkin memiliki merek generik yang berbeda-beda tergantung pada produsen.
4. Regulasi dan Persetujuan
Obat paten harus melewati serangkaian uji coba klinis dan mendapatkan persetujuan regulasi sebelum dapat dijual di pasaran. Ini memastikan keamanan dan efikasi obat.
Sedangkan obat generik harus membuktikan bahwa mereka memiliki bioekivalensi dengan obat paten asli melalui uji coba laboratorium dan klinis yang tepat sebelum diizinkan untuk dijual.
Bioekivalensi menunjukkan bahwa obat generik bekerja dengan cara yang sama seperti obat paten.
Baca Juga: 5 Obat Alami untuk Redakan Asam Lambung Naik, dari Jahe sampai Lidah Buaya
5. Pilihan Konsumen
Karena monopoli perusahaan farmasi, konsumen obat paten mungkin memiliki pilihan terbatas dalam hal merek obat dan harga.
Sementara obat generik memberikan pilihan lebih luas kepada konsumen dengan harga yang lebih terjangkau.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar