Perang Mawar dan Keluarga Tudor
Era perang seratus tahun berlangsung, Raja Richard II dipaksa turun tahta oleh keponakannya, yaitu Henry Bolingbroke yang nantinya bergelar Henry IV.
Raja Henry IV dan putranya Henry V mendirikan Dinasti Lancester sebagai keluarga raja.
Namun, pada paruh kedua abad ke-15, Duke of York juga mengklaim tahta kerajaan yang jadi latar belakang munculnya perang saudara yang disebut perang mawar.
Sebutan perang mawar karena emblem tentara Duke of York yang bergambar mawar putih dan emblem tentara Lancester yang bergambar mawar merah.
Perang ini berakhir pada 1485, ketika Henry Tudor (keturunan Raja Edward III) membunuh Raja Richard III di Bosworth Field, selanjutnya Henry Tudor diangkat menjadi Raja Henry VII.
Di bawah kepemimpinan Raja Henry VII , Parlemen mengeluarkan Undang-Undang Kelautan yang melindungi perdagangan Inggris sehingga ada jalur pelayaran baru untuk barang-barang dari Inggris.
Pada 1509, ketika Raja Henry VIII naik tahta, kerajaan Tudor sedang berkembang dan kuat-kuatnya.
Namun, posisi raja Henry VIII terancam karena enggak memiliki putra mahkota yang akan meneruskannya.
Raja Henry VIII ingin bercerai dari permaisuri Catherine of Aragon untuk menikah lagi dengan Anne Boleyn demi meneruskan keturunan laki-lakinya.
Baca Juga: Bangsa-Bangsa Pembentuk Kebudayaan Inggris, dari Anglo-Saxon hingga Norman
Komentar