GridKids.id - Kasus perundungan atau bullying terhadap anak di sekolah marak terjadi.
Hal ini pun jadi kekhawatiran bagi orangtua, di mana mereka takut apabila kejadian tersebut dialami putra-putrinya.
Sebab, akibat bullying dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, baik pada korban dan perundung.
Tindakan bullying dapat melibatkan perilaku seperti ejekan, penghinaan, penindasan, perundungan fisik, pengucilan sosial, atau ancaman.
Bullying dapat berdampak serius pada kesejahteraan korban, termasuk masalah kesehatan mental, rendahnya harga diri, perasaan cemas, depresi, dan dalam kasus yang ekstrem, bahkan dapat menyebabkan hal fatal.
Nah, lalu bagaimana mencegah agar perundungan atau bullying tak kembali terjadi lagi pada anak?
Cara Mencegah Perundungan di Sekolah
Mencegah bullying di sekolah adalah tugas penting bagi seluruh komunitas pendidikan, termasuk siswa, guru, staf sekolah, orang tua, dan pihak yang terkait.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah bullying di sekolah:
1. Pendidikan dan Kesadaran
Sekolah memberikan edukasi tentang apa itu bullying, mengapa itu salah, dan dampaknya pada korban perlu diberikan kepada semua anggota komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, dan orang tua.
Baca Juga: Cara Prilly Latuconsina Menghadapi Pelaku Bully : Diam dan Tunjukan Prestasi
2. Buat Kebijakan Anti-Bullying
Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas tentang bullying, termasuk definisi, tindakan yang akan diambil terhadap pelaku, dan langkah-langkah untuk melindungi korban.
Kebijakan ini harus dikomunikasikan dengan jelas kepada semua anggota komunitas sekolah.
3. Pengawasan dan Pengawalan
Guru dan staf sekolah harus memantau dan mengawasi interaksi di antara siswa, terutama di area yang rawan terjadinya bullying seperti kantin, kelas, koridor, dan tempat bermain.
Pengawasan yang ketat dapat membantu mencegah insiden bullying.
4. Promosikan Lingkungan Positif
Membangun lingkungan sekolah yang inklusif, ramah, dan mendukung dapat membantu mengurangi peluang terjadinya bullying.
Program-program seperti "peer mentoring" atau "buddy system" dapat membantu siswa baru merasa lebih diterima dan terlindungi.
5. Keterlibatan Orang Tua
Melibatkan orang tua dalam upaya pencegahan bullying sangat penting.
Baca Juga: Perbedaan Bullying dan Cyberbullying, Informarika Kelas 8 SMP
Sekolah dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas masalah ini, serta melibatkan mereka dalam mengawasi perilaku anak di sekolah dan di rumah.
6. Pengembangan Keterampilan Sosial
Mengajarkan keterampilan sosial kepada siswa, seperti komunikasi yang baik, empati, dan pemecahan konflik, dapat membantu mengurangi potensi konfrontasi dan bullying.
7. Kampanye Kesadaran
Sekolah dapat mengadakan kampanye kesadaran anti-bullying, misalnya dengan mengadakan acara atau kegiatan khusus, menghias sekolah dengan poster dan pesan-pesan positif, serta melibatkan siswa dalam menciptakan budaya sekolah yang aman dan inklusif.
8. Laporan dan Penanganan Kasus
Siswa harus merasa aman untuk melaporkan insiden bullying yang mereka saksikan atau alami.
Sekolah harus memiliki prosedur yang jelas untuk melaporkan dan menangani kasus bullying, serta menjaga kerahasiaan pelapor.
9. Intervensi dan Pendampingan
Jika ada kasus bullying, sekolah harus melakukan intervensi segera terhadap pelaku dan memberikan pendampingan kepada korban.
Tindakan tegas dan pembinaan kepada pelaku dapat membantu mengubah perilaku mereka.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar