Seseorang yang mengalami intoleransi fruktosa biasanya akan kesulitan dalam mencerna fruktosa.
Orang dengan intoleransi ini harus membatasi fruktosa. Umumnya, malabsorpsi fruktosa terjadi ketika tubuh tak dapat mencerna atau menyerap fruktosa sebagaimana mestinya.
Hal inilah yang menyebabkan kembung gas dan ketidaknyamanan pada perut. Intoleransi fruktosa memang jarang terjadi, namun kondisi ini bisa menyebabkan gejala yang parah.
Kebanyakan orang bisa mentoleransi sejumlah kecil fruktosa yang ditemukan dalam buah-buahan seperti pisang.
3. Mengandung serat larut dan sorbitol
Pisang biasanya digunakan untuk mengisi kembali kalium dan nutrisi penting yang hilang karena muntah atau diare.
Walau pisang biasanya bisa ditoleransi dengan baik, beberapa orang akan mengalami kembung dan gas setelah memakannya.
Salah satu alasan mengapa seseorang sakit perut setelah makan pisang karena kandungan serat larutnya.
Serat larut diketahui mudah larut dalam air dan mudah difermentasi dalam usus besar daripada serat tak larut.
Hal inilah yang menyebabkan gas dan kembung pada beberapa orang. Di samping itu, pisang juga mengandung sorbitol yang berfungsi sebagai pencahar dan menyebabkan gas, kembung, dan diare.
Baca Juga: 5 Buah yang Cocok untuk Sarapan, dari Pisang sampai Kiwi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar