GridKids.id - Mengonsumsi makanan siap saji memang terasa nikmat.
Namun, harus diperhatikan makanan olahan sering kali mengandung lemak trans yang merupakan jenis lemak terburuk untuk kesehatan.
Lemak trans terbentuk dalam usus hewan pemamah biak seperti sapi, kambing, dan domba.
Sementara itu, lemak trans buatan dihasilkan dari proses industri.
Produsen membuat lemak ini dengan menambahkan hidrogen ke dalam minya sayur yang menyebabkan minyak berubah bentuk menjadi padat pada suhu ruangan.
Lalu apa bahaya lemak trans?
Bahaya Lemak Trans terhadap Kesehatan
Lemak trans menyebabkan kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah meningkat, serta menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Lemak trans buatan memiliki efek yang lebih buruk terhadap kesehatan dibandingkan lemak trans dari sumber alami.
Nah, berikut beberapa efek buruk dari lemak trans ini, yaitu:
Baca Juga: Benarkah Alpukat Efektif Membakar Lemak Tubuh? Ketahui 4 Manfaatnya
LDL dan trigliserida dapat meningkatkan dan menumpukan plak di dalam pembuluh darah jantung.
Akibatnya bisa membuat pembuluh darah menyempit, sehingga aliran darah ke jantung bisa terhambat dan bisa menyebabkan penyakit jantunga koroner.
Selain penyakit jantung, bahayanya lemak trans berlebih juga bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke.
Stroke bisa terjadi bila plak yang terbentuk pada pembuluh darah terlepas, kemudian mengalir ke pembuluh darah otak dan mengakibatkan sumbatan.
Ketika hal ini terjadi, aliran darah yang mengirimkan oksigen ke jaringan otak akan terhambat, sehingga jaringan tersebut rusak atau mati. Akibatnya terjadi stroke.
Selain jantung dan stroke, lemak trans bisa memperburuk penyakit diabertes 2.
Sebab diketahui bahwa pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans berkaitan dengan meningkatnya resistensi insulin dan naiknya kadar gula darah.
Hal ini dialami terutama oleh penderita obesitas dengan diabetes dan kolestrol tinggi.
Pola makan yang kurang sehat, termasuk yang tinggi lemak trans, diduga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh sehingga risiko diabetes ikut meningkat.
Baca Juga: Jangan Asal Mengonsumsi, Ini 5 Bagian Daging Sapi yang Rendah Lemak
Hal ini juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak juga menjadi salah satu penyebab asam lambung naik.
4. Berpotensi memperparah peradangan
Reaksi peradangan sebenarnya bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bibit penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit.
Namun, jika peradangan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti radang sendi, penyakit jantung, dan diabetes.
Maka dapat kita simpulkan, lemak trans adalah zat yang terbentuk saat cairan minyak berubah menjadi lemak padat. Jika lemak ini gunakan secara berlebih maka akan mengganggu kesehatan tubuh.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar