GridKids.id - Kids, bagi kamu yang menggemari kuliner Jepang pasti sudah enggak asing lagi dengan miso.
Miso adalah fermentasi kacang kedelai yang dimanfaatkan sebagai base atau bumbu dasar dalam berbagai olahan kuliner khas Jepang.
Salah satu olahan kuliner miso yang akrab bagi para pecinta makanan Jepang adalah sup miso.
Sup miso atau misoshiru adalah salah satu makanan pokok yang hampir selalu tersedia ketika waktu bersantap orang Jepang, lo, Kids.
Dilansir dari laman japanesestation.com, miso merupakan bumbu tradisional Jepang yang dibuat dengan cara memfermentasi kacang kedelai dengan garam dan koji.
Koji adalah sebutan untuk jamur Aspergillus oryzae, Kids.
Enggak jarang juga miso juga diolah bersama dengan beras, rumput laut, juga jelai.
Olahan fermentasi itu nantinya dipergunakan sebagai saus atau pasta yang bisa dipakai mengolah asinan sayuran, membumbui ikan, daging, hingga jadi campuran kaldu sup miso yang terkenal.
Tahukah kamu dari mana asalnya miso yang identik dengan kuliner khas Jepang ini?
Yuk, simak sama-sama uraian penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini, Kids.
Sejarah Miso, Pasta Fermentasi Khas Jepang
Baca Juga: Banyak Dikonsumsi di Jepang, Inilah 4 Manfaat Kesehatan Miso untuk Kesehatan
Kids, miso ikan dan gandum disebut sudah ada di Jepang sejak zaman Jomon yaitu sekitar 14.000 - 300 SM.
Ada beberapa teori yang mengatakan bahwa miso sebenarnya merupakan salah satu bahan atau bumbu yang berasal dari Cina.
Miso yang berasal dari Cina disebut sudah diperkenalkan di Jepang sekitar 1.300 tahun yang lalu oleh para pendeta Buddha.
Kala itu fermentasi yang terbuat dari campuran kedelai, gandum, dan garam ini biasa dikonsumsi sebagai budaya makan ketika udara cukup hangat.
Pasta kacang kedelai dari Cina ini lalu diadaptasi dan berubah menjadi miso (pasta kacang kedelai) dan shoyu (kecap Jepang) yang dipergunakan sebagai bagian dari keseharian kuliner masyarakat Jepang pada umumnya.
Meski sekarang sudah jadi unsur makanan yang merakyat, dulunya miso adalah makanan mewah yang enggak bisa disantap sembarangan orang, lo, Kids.
Kala itu miso yang disantap oleh seseorang bisa menandai kelas atau strata sosialnya, lo.
Para bangsawan, pemilik tanah yang kaya, juga samurai hanya makan miso nasi yang dibuat dari nasi putih mahal.
Saking mahalnya miso ini bisa dijadikan sebagai hadiah hingga alat tukar.
Berbeda dengan mereka yang berasal dari kelas sosial atas, rakyat biasa dan petani dilarang menggunakan beras hasil panen untuk membuat miso.
Baca Juga: Pantas Disukai Masyarakat Jepang, Ternyata Ini Sederet Manfaat Sup Miso untuk Kesehatan
Beras yang digunakan oleh rakyat biasa adalah beras murah atau jelai.
Sampai sekarang, miso yang punya warna gelap identik sebagai miso yang disantap orang-orang kelas bawah.
Mulai pertengahan abad-14, miso makin populer dan bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.
Saat ini di beberapa daerah di Jepang disebut punya preferensi atau memproduksi miso yang berbeda-beda.
Ada yang memproduksi miso beras, miso putih yang manis, sampai miso murni dari kacang kedelai.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Japanese Station |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar