GridKids.id - Salah satu makanan yang disukai anak-anak adalah permen.
Ini dikarenakan rasa manis pada permen sehingga disukai banyak orang terutama anak-anak.
Permen mengandung gula tambahan, seperti gula pasir, gula jagung, gula merah, dan sebagainya.
Diketahui ada anjuran bagi anak usia di bawah dua tahun sebaiknya enggak diberikan makanan yang mengandung gula tambahan, salah satunya permen.
Sering kali kita mendengar pernyataan jika terlalu banyak makan permen bisa menyebabkan sakit gigi.
Nah, tahukah kamu? Sering makan permen enggak hanya merusak gigi atau menyebabkan sakit gigi saja, lo.
Ada beberapa risiko masalah kesehatan yang disebabkan karena sering makan permen.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja risiko masalah kesehatan akibat sering makan permen, simak informasi di bawah ini.
Risiko Masalah Kesehatan Akibat Sering Makan Permen
1. Obesitas dan Penyakit Metabolik
Permen umumnya mengandung banyak gula dan kalori, tetapi rendah nutrisi.
Baca Juga: Berkaitan dengan Keluarga, Ini 5 Arti Mimpi Makan Permen dan Penjelasannya
Mengonsumsi permen secara berlebihan bisa menyebabkan peningkatan asupan kalori dan mengarah pada kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya yang berkaitan dengan metabolisme tubuh yang enggak sehat.
2. Ketergantungan Gula
Gula yang terkandung dalam permen bisa menyebabkan ketergantungan pada beberapa orang lo, Kids.
Konsumsi permen yang berlebihan bisa memicu keinginan yang kuat untuk makan lebih banyak permen atau makanan manis lainnya.
Ketergantungan gula bisa mengganggu pola makan sehat secara berkelanjutan dan berkontribusi pada konsumsi kalori yang berlebihan.
3. Gangguan Perilaku dan Konsentrasi
Permen mengandung zat aditif tertentu, seperti pewarna buatan dan pemanis tambahan, yang bisa memengaruhi perilaku dan konsentrasi seseorang, terutama pada anak-anak.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi permen yang tinggi bisa menyebabkan hiperaktivitas, kurang konsentrasi, dan gangguan perilaku lainnya pada anak-anak.
Hal ini bisa mengganggu kegiatan sekolah dan perkembangan sosial anak ya, Kids.
Baca Juga: Tinggi Gula, Ini 5 Dampak Terlalu Banyak Makan Permen, Salah Satunya Mengganggu Tumbuh Kembang
4. Karies Gigi
Salah satu masalah kesehatan yang paling umum terkait dengan konsumsi permen adalah karies gigi.
Permen mengandung gula yang dapat berinteraksi dengan bakteri di dalam mulut, menciptakan asam yang merusak lapisan gigi, Kids.
Konsumsi permen yang berlebihan tanpa menjaga kebersihan gigi secara rutin bisa meningkatkan risiko terjadinya karies gigi dan penyakit gusi.
5. Gangguan Pencernaan
Bahan tambahan yang umum ditemukan dalam permen, seperti pengawet, pewarna buatan, dan pemanis tambahan, dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus.
Mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang baik dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Mengonsumsi permen secara berlebihan bisa menyebabkan perubahan dalam mikrobiota usus, yang bisa mengganggu pencernaan normal dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, dan sindrom iritasi usus.
Berikut ini merupakan beberapa tips mengurangi permen yang bisa dicoba, antara lain:
1. Membatasi jumlah dan enggak membiasakan mengonsumsi permen setiap hari.
2. Mengganti permen dengan camilan sehat tanpa gula tambahan seperti buah-buahan.
Baca Juga: Bukan Karena Membuat Usus Lengket, Ini Dia Alasan Mengapa Jangan Sampai Menelan Permen Karet
3. Hindari memberikan permen karet agar enggak tertelan.
4. Melakukan kegiatan fisik secara rutin untuk mengalihkan pikiran dari rasa lapar.
5. Makan secara rutin menghindarkan anak-anak untuk makan yang manis-manis seperti permen.
Sekarang sudah tahu ya, Kids, apa saja risiko masalah kesehatan akibat sering makan permen serta cara menguranginya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar