GridKids.id - Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang penjelajahan ke Bulan.
Pada beberapa artikel sebelumnya kamu sudah diajak bersama-sama belajar tentang alasan belum ada penjelajahan Bulan lagi sejak beberapa dekade lalu.
Nah, kali ini kamu akan diajak membahas tentang perencanaan NASA untuk mengirim wahana ruang angkasa ke Bulan.
Pemberangkatan misi Artemis 3 ini direncanakan menjelang akhir 2025 mendatang.
Artemis 3 direncanakan akan mengeksplorasi wilayah Kutub Selatan Bulan untuk menemukan bukti keberadaan kehidupan yang tersembunyi di kawasan kawah-kawah Bulan yang dingin di sana.
Para ahli memperkirakan bahwa kemungkinan mikroba bisa bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem seperti di kawasan Selatan Bulan.
Apabila benar ada kehidupan di Bulan, hal itu bisa dipastikan dibawa atau berasal dari kunjungan manusia ke Bulan beberapa dekade yang lalu.
Dilansir dari laman mongabay.co.id, misi Artemis 3 akan menjadi pendaratan manusia pertama di Bulan sejak pendaratan terakhir para astronot Apollo 17 di Desember 1972 silam.
Artemis 3 direncanakan akan melakukan eksplorasi di wilayah Kutub Selatan Bulan dan mencari bukti tentang keberadaan kehidupan di sana.
Sejauh ini, belum pernah ada manusia yang menginjakkan kaki di kawasan Kutub Selatan Bulan.
Kawah-kawah yang terdapat di kawasan ini berada dalam kondisi gelap permanen hingga selalu dalam bayangan.
Baca Juga: Bisakah Satelit Alami Bumi punya Bulan yang Mengorbit Padanya?
Kondisi ini secara otomatis bisa melindungi kawasan ini dari paparan radiasi matahari yang berbahaya.
Pancaran radiasi matahari bahkan diketahui enggak pernah mencapai kantong Bulan ini dan dianggap sangat potensial untuk berkembang biak mikroba ekstrem di dalamnya.
Teori tentang Kehidupan di Bulan
Sebuah hipotesis sederhana mengungkap bahwa wilayah dekat Kutub Selatan Bulan punya kondisi yang mendukung untuk kehidupan di dalamnya.
Meski sangat gelap dan dingin, diketahui juga ada mikroorganisme di Bumi yang bisa bertahan hidup dalam suhu seekstrem itu.
Inilah yang mendukung teori bahwa mikroorganisma apa pun yang dibawa dan ditinggalkan tanpa sengaja oleh manusia yang melakukan misi penjelajahan kemungkinan bisa bertahan hidup di sana.
Hingga kini para peneliti masih mencoba memahami organisme spesifik yang kemungkinkan paling cocok untuk bertahan hidup di wilayah ini.
Hal ini sejalan juga dengan beberapa lokasi atau tempat menarik yang dianggap relevan untuk dimasukkan dalam list eksplorasi untuk menemukan potensinya sebagai kawasan yang mendukung kehidupan di masa depan.
Bulan yang dianggap potensial sebagai rumah baru di masa depan bagi penduduk Bumi, enggak jadi satu-satunya perhatian para ahli, lo.
Planet Mars juga dianggap sebagai salah satu planet di tata surya kita yang punya potensi mendukung kehidupan di era mendatang.
Sama halnya seperti di Bulan, bentuk kehidupan yang mungkin akan ditemukan di masa depan hampir dipastikan berupa mikroba bukannya alien seperti film-film fiksi tentang kehidupan di luar planet Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | mongabay.co.id,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar