GridKids.id - Kids, kamu pasti pernah tetesan air yang menempel di jendela rumah, kaca mobil hingga dedaunan pada pagi hari.
Nah, tetesan air yang seolah menempel itu biasa disebut dengan embun atau kodensasi.
Mendengar istilah kondensasi, kamu pasti kurang familiar sekali dengan istilah satu ini.
Memang, kondensasi bukan lah istilah yang banyak diketahui orang, maka jarang sekali kalau ada orang yang mengetahuinya.
Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasannya.
Pengertian Kondensasi
Kondensasi disebut juga pengembunan yang merupakan kebalikan dari penguapan air di udara menjadi butiran dalam bentuk cair.
Kondensasi dapat terjadi ketika uap air di udaea terlalu jenuh dan kelembaban relatifnya mencapai 100%
Biasanya, daerah yang dekat dengan sumber uap air memiliki titik jenuh yang lebih tinggi karena memiliki suhu yang rendah.
Misalnya, jika gelas dengan tutup gelas diisi dengan air panas, tutup gelas yang digunakan secara bertahap akan mengembun
Bentuk Kondensasi
embunBaca Juga: Sekilas Sama, Ini 5 Perbedaan antara Kabut dengan Embun
Ada beberapa bentuk proses kondensasi:
1. Awan
Awan terbentuk ketika uap air yang tak terlihat di udara mengalami kondensasi yang kemudian menjadi tetesan air yang tak terlihat. Tetesan air yang mengudara pun membentuk kristal es
Sehingga terbentuklah awan dari kristal es tersebut yang tak terlihat di atmosfer.
2. Kabut
Kabut merupakan awan yang turun ke permukaan daratan.
Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat ke massa udara yang lebih dingin, sehingga uap air melewati titik jenuh, dan terjadilah kondensasi.
3. Embun
Bentuk dari kondensasi berikutnya adalah embun. Embun merupakan tetesan air yang terbentuk oleh uap air di permukaan dingin.
Faktor Kondensasi
Adapun faktor-faktor kondensasi antara lain:
Baca Juga: Mengembun: Proses, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Faktor yang Mempengaruhi Kondensasi
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi kondensasi adalah suhu, tekanan, kelembaban, dan volume udara.
Dilansir dari laman resmi Aakash, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondensasi:
1. Ketika suhu turun ke titik embun, sementara volumenya tetap tak berubah
Ketika suhu dan volume sama-sama mengalami penurunan
2. Ketika penguapan (evaporasi) memasukkan uap air ke udara
Untuk diketahui, penurunan suhu merupakan keadaan yang paling mendorong terjadinya kondensasi.
Oleh karena itu, jumlah pendinginan dan kelembaban cenderung mempengaruhi kondensasi.
Pada umumnya, kondensasi dapat disebabkan oleh kelembapan di dalam tempat tinggal kamu
Pengembunan terjadi ketika udara di dalam ruangan tersebut tidak sanggup lagi menahan uap air.
Penyebab Kondensasi
Uap air berpindah melalui permukaan hangat ke permukaan yang lebih dingin
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Siklus Hidrologi dan Penjelasannya, Apa Saja?
saat uap air mengalir di atas permukaan yang lebih dingin dari titik embun.
Titik embun adalah suhu di mana fenomena kondensasi itu terjadi.
Dalam hal ini, embun pagi adalah contoh dari proses kondensasi.
Ketika uap air dikompresi atau mengalami penekanan suhu
Kondensasi dapat terjadi ketika uap air dikompresi atau dimampatkan.
Ketika uap diberi tekanan, ia kembali ke keadaan cairnya.
Sebagai contoh, jika ksmu mencoba menuangkan air panas ke dalam toples dan meletakkannya di atasnya, maka uap air dari air panas dikompresi dan tidak dapat keluar dari tutup toples.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar