Darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner.
Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut.
Jika dilihat dari pemicunya, penyakit angina dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Umumnya, kondisi ini dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga.
Saat sedang berolahraga, organ jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen dari aliran darah.
Namun, kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner.
Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Kondisi ini dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.
Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan beristirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk enggak stabil akan tetap ada.
Baca Juga: Termasuk Organ Vital, Ketahui 6 Tanda Jantung Tak Sehat yang Perlu Diwaspadai
Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Pada kondisi ini, terjadi penyempitan arteri jantung sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah.
Jenis angina ini bahkan bisa menyerang orang yang sedang beristirahat sekalipun.
Hal ini dikarenakan angin duduk varian dapat terjadi kapan saja. Penyempitan sementara pada pembuluh darah menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun dan timbullah nyeri dada.
Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan konsumsi obat-obatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar