GridKids.id - Air hujan memilki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Air hujan juga menjadi sumber air yang penting apabila sumber air bersih lainnya seperti sungai, danau, atau sumur tak bisa digunakan.
Namun, alih-alih dapat dimanfaatkan, air hujan ternyata ada juga yang bisa mendatangkan dampak negatif.
Yap! Kita patut harus mewaspadai datangnya hujan asam.
Lalu, apa itu hujan asam?
Pengertian Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan dengan air yang memiliki pH rendah sehingga memiliki sifat asam yang korosif atau mengikis partikel lain.
Hujan asam juga dikenal dengan sebagai hujan yang mengandung endapan asam.
Peristiwa hujan asam dapat terjadi akibat dampak erupsi gunung.
Namun, hal itu hanya menjadi sebagian kecil penyebab, bahkan jarang terjadi.
Penyebab Hujan Asam
Baca Juga: 4 Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya, IPS Kelas VII SMP
Selain dampak erupsi gunung, ada beberapa lainnya yang menyebabkan hujan asam
Penyebab paling sering terjadinya hujan asam adalah pembakaran bahan bakar fosil, misalnya pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global.
Perlu diketahui, setiap benda yang terkena tetesan hujan asam akan mengalami berbagai dampak buruk.
Sementara itu, menurut laporan National Geographic, hujan asam merupakan situasi ketika air hujan bercampur dengan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Hal itu mengakibatkan air hujan bersifat asam dan memiliki pH rendah, yakni 4,2 sampai 4,4. Padahal, hujan normal memiliki pH sekitar 5,6.
Lantas, bagaimana proses terbentuknya hujan asam?
Proses Terbentuknya Hujan Asam
Hujan asam terbentuk akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Awal terjadi terbentuk hujan asam dari pembakaran fosil oleh kendaraan bermotor, maupun pabrik, industri hingga pembangkit listrik.
Dari pembakaran tersebut menimbulkan asap dengan berbagai jenis zat antara lain gas karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.
Saat zat itu naik ke atas atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara, lalu bereaksi dengan air.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk Hujan Asam bagi Kehidupan Makhluk Hidup, Apa Saja?
Gas sulfur dioksida (SO2) akan mengikat oksigen di udara dan berubah menjadi sulfur trioksida (SO3).
Sulfur trioksida (SO3) kemudian akan bereaksi dengan air di udara membentuk air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).
Gas Nitrogen oksida (NO2) yang naik ke atmosfer akan bereaksi oksigen membentuk gas nitrogen dioksida (NO2).
Nitrogen dioksida kemudian bereaksi kembali dengan partikel air di udara dan membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).
Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam nitrit (HNO2) kemudian turun ke permukaan Bumi dalam rupa air hujan, salju, atau kabut yang bersifat asam.
Air hujan asam kemudian menyirami permukaan Bumi, masuk ke dalam tanah, air dan memberikan efek yang buruk bagi kehidupan.
Dampak Asam Hujan Berdampak Buruk Bagi Manusia
Proses selanjutnya, gas sulfur dioksida (SO2) bakal mengikat oksigen di udara, lantas berubah menjadi sulfur trioksida (SO3).
Sulfur trioksida (SO3) tersebut lantas bereaksi dengan air di udara, kemudian terbentuklah air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).
Sementara itu, gas nitrogen oksida (NO2) yang naik ke atmosfer juga bereaksi menjadi oksigen yang membentuk gas nitrogen dioksida (NO2).
Nitrogen dioksida itu lantas bereaksi kembali bersama partikel air di udara, lalu membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).
Baca Juga: Mengenal Hujan Asam yang Memiliki Dampak Berbahaya Bagi Kelangsungan Makhluk Hidup
Asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam nitrit (HNO2) lalu turun ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut yang memiliki sifat asam.
Air hujan asam itu lantas menyirami permukaan bumi, merembes masuk ke dalam tanah, air dan menimbulkan efek yang buruk bagi kehidupan semua makhluk di bumi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar