Selain dampak erupsi gunung, ada beberapa lainnya yang menyebabkan hujan asam
Penyebab paling sering terjadinya hujan asam adalah pembakaran bahan bakar fosil, misalnya pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global.
Perlu diketahui, setiap benda yang terkena tetesan hujan asam akan mengalami berbagai dampak buruk.
Sementara itu, menurut laporan National Geographic, hujan asam merupakan situasi ketika air hujan bercampur dengan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Hal itu mengakibatkan air hujan bersifat asam dan memiliki pH rendah, yakni 4,2 sampai 4,4. Padahal, hujan normal memiliki pH sekitar 5,6.
Lantas, bagaimana proses terbentuknya hujan asam?
Proses Terbentuknya Hujan Asam
Hujan asam terbentuk akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Awal terjadi terbentuk hujan asam dari pembakaran fosil oleh kendaraan bermotor, maupun pabrik, industri hingga pembangkit listrik.
Dari pembakaran tersebut menimbulkan asap dengan berbagai jenis zat antara lain gas karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.
Saat zat itu naik ke atas atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara, lalu bereaksi dengan air.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk Hujan Asam bagi Kehidupan Makhluk Hidup, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar