GridKids.id - Zat asam dan basa sering kita temui dikehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh mudahnya adalah detergen atau sabun yang digunakan untuk mencuci pakaian.
Detergent tersebut memiliki zat yang sifatnya adalah basa.
Sementara itu, larutan tersebut dikenal pula karena memiliki ciri yang khas.
Yaitu berupa asam dan memiliki rasa yang masam, contohnya seperti vitamin C, cuka dan lain sebagainya.
Mengenai asam basa, beberapa ahli sempat mengemukakan pendapatnya mengenai teori asam basa. Simak penjelasannya!
Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai teori asam basa.
Setiap ahli memiliki pandangan yang berbeda, sehingga menciptakan teori-teori asam basa. Berikut beberapa teori asam basa menurut para ahli.
Teori pertama asam bas aini dicetuskan pertama kali oleh seorang ahli kimia berasal dari Swedia bernama Svante Arrhenius.
Dilansir dari Chemguide, menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam larutan sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam larutan.
Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan air dan senyawa ionic garam, reaksi tersebut disebut dengan reaksi netralisasi.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Senyawa Asam, Basa, dan Garam, Materi Kelas 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar