GridKids.id - Salah satu makanan yang mudah disajikan dan enak adalah mi instan.
Tak jarang mi instan dijadikan pilihan menu makan jika enggak selera makan.
Mi pertama di dunia dibuat sekitar abad ke-6 oleh masyarakat Tiongkok. Mereka menyebut mi dengan 'shui yin bing' yang berarti mi rebus.
Masyarakat Tiongkok memanfaatkan tepung terigu sebagai adonan utama yang direndam ke dalam air.
Setelah itu dibentuk menjadi gulungan panjang dan dimasak dengan air panas.
Sementara mi instan yang kita konsumsi merupakan mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak.
Mi instan bisa disajikan hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam bungkusnya.
Meski memiliki varian rasa yang lezat, mi instan mengandung rendah kalori, serat protein, dan mengandung tinggi lemak.
Ini dikarenakan mi instan terbuat dari tepung terigu olahan, ya.
Tepung terigu olahan enggak memiliki nutrisi melainkan kadar kalori yang tinggi, Kids.
Maka dari itu, kebanyakan makan mi instan bisa menyebabkan meningkatkan risiko obesitas, ya.
Baca Juga: Meski Praktis, Ketahui 3 Dampak Negatif Makan Mi Instan saat Sahur
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar