GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar istilah multitasking? atau kamu salah satu orang yang sering melakukannya?
Multitasking adalah kemampuan untuk mengerjakan dua atau lebih pekerjaan di satu waktu.
Multitasking juga sering dikaitan dengan seni atau kemampuan untuk mengubah fokus secara cepat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Banyak orang yang melihat kebiasaan ini keren, terlebih ketika banyak situasi yang menuntutmu untuk bisa dan terbiasa melakukannya.
Tapi, benarkah kebiasaan multitasking membawa pengaruh tertentu bagi otak manusia?
Nah, ternyata otak manusia enggak didesain untuk bisa mengerjakan banyak pekerjaan atau perintah sekaligus.
Sehingga bisa dipastikan jika kamu terus menerus melakukan kebiasaan multitasking bisa memicu efek negatif bagi otakmu.
Penelitian ilmiah menemukan fakta bahwa kebiasaan multitasking ini bisa mengurangi produktivitas seseorang hingga 40%, lo, Kids.
Dalam otak manusia, kebiasaan multitasking yang dilakukan seseorang diatur oleh fungsi eksekutif otak.
Area otak yang satu ini berperan mengontrol dan mengelola proses kognitif tentang seperti apa tugas atau perintah tertentu dilakukan.
Nah, proses pengendalian perintah oleh otak ini akan terjadi dalam dua tahapan, Kids.
Baca Juga: 5 Dampak Kebiasaan Multitasking yang Ternyata Buruk untuk Kesehatan, Apa Saja?
Apa yang Terjadi Pada Otak Ketika Terbiasa Multitasking?
Awalnya otak akan memutuskan untuk melakukan suatu hal, bukan hal lainnya.
Lalu, otak akan mengubah aturan tugas sebelumnya menjadi ke aturan tugas yang baru.
Nah, proses pengalihan dari satu tugas ke tugas lainnya ini membutuhkan waktu yang sangat singkat, yaitu sepersepuluh detik.
Meski begitu, apabila pekerjaan ini dilakukan berulangkali, maka otakmu pun akan kewalahan, Kids.
Sebuah studi ilmiah terbaru mengungkap bahwa ada potensi efek negatif jika seseorang punya kebiasaan multitasking.
Orang-orang yang sering menghadapi berbagai tugas di satu waktu biasanya akan punya kekurangan dalam mengatur dan menyortir pikiran dan informasi yang diperolehnya.
Studi ini juga mengungkap bahwa kebiasaan multitasking kurang efisien dan menurunkan produktivitas seseorang karena otak manusia yang hanya bisa fokus pada satu hal di satu waktu.
Namun, berlawanan dengan studi dan pendapat itu, tim dokter yang mendukung konsep multitasking menyebut bahwa kebiasaan ini bisa mencegah penyakit mental.
Multitasking disebut bisa meningkatkan plastisitas otak dan berperan penting untuk mencegah penyakit demensia.
Para ahli nyatanya enggak hanya menekankan efek multitasking bagi otak, namun juga bagi fisik dan energi seseorang.
Baca Juga: Masih Sering Dilakukan, Ternyata 7 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Orang Jadi Pelupa
Multitasking rentan memicu kelelahan fisik dan mental karena kerja atau produktivitas yang diforsir atau berlebihan.
Namun, ahli berpendapat bahwa kapasitas ini kembali pada masing-masing orang dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Kalau kamu, tipe yang jago multitasking atau hanya bisa fokus ke satu hal di satu waktu saja, nih, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | guesehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar