GridKids.id - Kali ini kita akan belajar tentang pola penyajian dan kaidah kebahasaan iklan.
Kamu pasti sering menjumpai iklan yang ada di televisi maupun koran atau lewat selebaran kertas.
Iklan adalah salah satu media promosi dan komunikasi antara perusahaan dan konsumen untuk menghadapi pesaing.
Fungsi iklan adalah untuk memperkenalkan produk atau jasa, sehingga masyarakat akan terpengaruh untuk menggunakannya.
Iklan sendiri harus dibuat kreatif, menarik, dan efektif serta memiliki kesan positif.
Pola Penyajian Iklan
Berikut beberapa pola penyajian iklan yang dikelompokkan berdasarkan media dan isinya:
Pola penyajian iklan berdasarkan medianya:
1. Iklan baris dan kolom
Iklan baris disajikan dalam bentuk baris terbatas tanpa ilustrasi di dalamnya.
Iklan baris juga biasa menggunakan singkatan kata untuk menghemat ruang. Sementara iklan kolom disajikan dalam bentuk kolom.
Baca Juga: Iklan dan Fungsinya untuk Menarik Khalayak, Kelas 5 SD Tema 9
2. Iklan media cetak
Iklan jenis ini biasanya banyak dimuat di surat kabar atau majalah, dan banyak disenangi pengusaha dalam memasarkan produknya.
Iklan ini memadukan kreativitas dari segi warna, bentuk, gambar, dan format halaman iklan.
3. Iklan elektronik
Pola penyajian iklan ini dimuat melalui televisi atau radio yang memuat aspek penglihatan, gerakan, suara, dan warna.
Pola penyajian iklan berdasarkan isinya:
1. Iklan layanan masyarakat
Pola penyajian iklan ini berfokus mengedukasi masyarakat. Iklan layanan masyarakat banyak digunakan oleh pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
2. Iklan penawaran
Berfokus menjelaskan penawaran pada masyarakat. Misalnya iklan niaga.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Iklan Cetak dan Iklan Elektronik?
3. Iklan pemberitahuan
Iklan ini berfokus untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai peristiwa, keadaan dan lain sebagainya.
Kaidah Kebahasaan Iklan
Secara umum, iklan menggunakan bahasa yang bersifat membujuk pembeli untuk meminatinya.
Iklan menggunkan bahasa sederhana dan mudah dipahami serta menghindari penggunaan bahasa yang panjang.
Iklan selalu menggunakan bahasa yang akrab dengan masyarakat untuk memberi kesan positif.
Iklan harus memiliki struktur bahasa yang bersifat persuasif dan membujuk atau mendorong seseorang.
Dalam iklan biasanya ditemukan kalimat imperatif atau perintah, berupa permintaan, ajakan, dorongan, atau larangan.
Kalimat imperatif dalam iklan dapat dijumpai, seperti kata "ikutilah", "wujudkan", "nikmati", "marilah", "janganlah", dan lain-lain.
Penulisan iklan perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan. Kesalahan penulisan dapat memengaruhi citra baik produk atau perusahaan.
Nah, itulah penjelasan mengenai pola penyajian dan kaidah kebahasaan iklan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar