GridKids.id - Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Ada banyak faktor yang menyebabkan stres.
Mulai dari peristiwa atau pengalaman hidup yang tak mengenakan bisa menjadi penyebab stres.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stres dapat didefinisikan sebagai segala jenis perubahan yang menyebabkan ketegangan fisik, emosional, atau psikologis.
Akan tetapi, apakah stres dapa menular orang lain?
Stres Dapat Menular
Pada jurnal Neuroscience & Biobehavioral Review, Jonas P Nitschke dan Jennifer A Bartz menemukan bahwa memang ada banyak bukti bahwa stres menular.
Sebagai contoh, seseorang yang merasa sangat bersemangat dalam suatu proyek kerja, tetapi menghabiskan waktu dengan rekan yang stres, maka akan merasa sama lelahnya.
Memang tak sesederhana itu dan penulis menyebut ada sejumlah area yang memerlukan studi lebih lanjut.
Namun, benar adanya bahwa stres yang dirasakan orang-orang di sekitar kita, bisa menular.
Pada banyak penelitian yang Nitschke dan Bartz masukkan dalam analisis mendalam mereka.
Ada beberapa di antara penelitian tersebut yang mencoba menemukan bukti eksperimental penularan stres.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata 6 Makanan Ini Bisa Meredakan Stres dan Kecemasan
Satu studi tahun 2017 contohnya, menunjukkan bahwa ketika relawan riset melihat orang lain dalam kesusahan yang tampak jelas, detak jantung mereka menurun.
Begitu pula dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Interpersona.
Studi itu menemukan bahwa stres dapat menular dari satu individu yang stres dan dapat memiliki kapasitas untuk 'menginfeksi' seluruh kantor.
Sementara itu dilansir dari Live Science, Selasa (21/2/2023) ulasan di jurnal Current Biology menyebut emosi dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui apa yang disebut dengan neuron cermin.
Ulasan di jurnal Current Biology menyebut emosi dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui apa yang disebut dengan neuron cermin.
Itu adalah sel-sel otak yang aktif saat melihat seseorang melakukan tindakan tertentu.
Misalnya menguap, yang kemudian akan memicu respon yang mendorong timbal balik.
Artinya, jika ada yang melihat seseorang terlihat lelah, mereka mungkin mulai terasa lelah dan jika melihat seseorang terlihat stres, mereka mungkin secara enggak sengaja mengadopsi kondisi pikiran stres itu.
Pada zaman sekarang ini, respons stres seringkali dipicu oleh stresor psikologis yang membuat hormon stres muncul terlalu lama.
Apa yang dilakukan jika tertular stres?
Kamu bisa mencari aktivitas di luar ruangan, melakukan latihan pernapasan, dan berolahraga untuk membantu mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak dari stres akibat orang lain.
Baca Juga: 7 Cara yang Bisa Dicoba untuk Meningkatkan Suasana Hati
Respon stres bersifat adapatif sehingga belajar mengendalikannya bisa menjadi kunci untuk melindungi diri terpapar dari stres orang lain.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar