GridKids.id - Pemerintah saat ini sedang mengkaji rencana pemidahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta itu juga membawa kembali pada catatan sejarah Indonesia di masa lalu.
Adapun jauh sebelum rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta sekarang ini, pemerintah di masa lalu ternyata sudah tiga kali memindahkan Ibu Kota.
3 Wilayah yang Pernah Jadi Ibu Kota Negara Indonesia:
1. Yogyakarta
Setelah proklamasi kemerdekaan 1945, Indonesia tak begitu saja menjalankan roda pemerintahan.
Saat itu penjajah masih berusaha mengambil alih kedaulatan dan memaksa pemerintah memindahkan pusat pemerintahan dengan alasan keamanan.
Di tengah kondisi keamanan Jakarta yang engga menentu, Yogyakarta kemudian menjadi pilihan untuk dijadikan ibu kota atas inisiatif dan tawaran dari Sultan Hamengku Buwono IX.
Tepatnya pada 4 Januari 1946 ibu kota Indonesia diam-diam dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.
Pemilihan Yogyakarta sebagai ibu kota negara salah satunya adalah bentang alam yang membuat penjajah sulit masuk ke wilayah ini.
Tak hanya sekali, Yogyakarta kembali dipilih menjadi ibu kota Negara Republik Indonesia.
Baca Juga: 21 Nama Daerah di Provinsi Riau dan Jambi dan Ibu Kota Besarnya
Hal ini terjadi setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk dari hasil perundingan Konferensi Meja Bundar di tahun 1949 dengan tujuh negara bagian dan sembilan satuan kenegaraan.
Yogyakarta menjadi ibu kota negara bagian sampai keputusan untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diambil pada 1950.
2. Bukittinggi
Meski sudah dipindahkan ibu kota negaranya ke Yogyakarta, namun kondisi Indonesia saat itu belum stabil.
Terlebih Yogyakarta sempat jatuh ke tangan Belanda.
Berdasarkan hasil rapat kabinet sebelum serangan tersebut terjadi, Presiden dan Wakil Presiden memberikan mandat kepada Menteri Kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara yang ketika itu berada di Bukittinggi untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatera.
Bukittinggi yang berperan sebagai kota perjuangan ditunjuk sebagai ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari bulan Desember 1948 sampai bulan Juni 1949.
Hal ini diputuskan setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda tepatnya pada 19 Desember 1948.
Presiden Soekarno akhirnya mengirim mandat untuk membentuk pemerintahan darurat kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin Prawiranegara yang sedang di Bukittinggi.
3. Bireun, Aceh
Bireuen di Provinsi Aceh juga disebut pernah menjadi ibu kota negara pada 18 Juni 1948 walau hanya seminggu.
Baca Juga: Nama-Nama Daerah di Provinsi Lampung dan DKI Jakarta Serta Ibukotanya
Selama memimpin dari pusat pemerintahan di Bireuen, Presiden Soekarno tinggal di rumah Kolonel Hussein Joesoef.
Pemindahan ibu kota ini juga terkait dengan gencarnya serangan dari pihak Belanda akibat adanya agresi militer.
Dalam laman Pemprov Aceh dijelaskan bahwa Bireuen memiliki julukan sebagai Kota Juang karena perannya dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
Bahkan menurut keterangan tokoh-tokoh setempat, Bireuen disebut pernah menjadi ibu kota RI yang ketiga meski hanya selama seminggu, setelah Yogyakarta jatuh ke tangan penjajah dalam agresi Belanda.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar