Makna dari tradisi sungkem yang berikutnya yakni wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orangtua.
Sebuah hubungan antara orang yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.
Dalam etika Jawa memandang bahwa manusia tak lepas dari jati dirinya.
Sebagai pribadi yang terdiri dari jasad, jiwa, batin, dan nafsu selama menapaki kehidupan tidak terlepaskan dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya pada masa lalu.
Kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan relasi kehidupan antarpribadi manusia menjadi goncang.
Oleh karena itu, sungkeman merupakan strategi untuk menyelaraskan diri dari kegoncangan antarpribadi manusia.
Tradisi sungkeman, sejatinya memberikan gambaran bahwa kehidupan manusia berlangsung secara terus-menerus.
Adapun kehidupan tersebut, dibingkai dengan nilai filosofi mengupayakan diri pribadi agar mencapai kesempurnaan hidup.
Selanjutnya, makna terakhir dari sungkeman yakni sebagai ritual penyadaran diri pada jiwa-jiwa anak muda yang sering lupa bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua.
Bentuk Perpaduan Budaya dan Islam
Tradisi sungkem di tengah kebudayaan masyarakat Indonesia ini rupanya enggak terlepas dari sejarah masa lalu.
Baca Juga: Tradisi Lebaran Beberapa Negara di Berbagai Belahan Dunia yang Unik
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar