GridKids.id - Liburan lebaran akan segera tiba, momen ini membuat kita bisa berkumpul bersama keluarga.
Apalagi bagi para perantau yang lama tak berjumpa dengan keluarga, kumpul bersama keluarga dan sanak saudara adalah hal menyenangkan.
Tetapi, ada juga orang yang kurang senang saat tiba liburan, lo.
Bagi beberapa atau sebagian orang, liburan justru menimbulkan perasaan cemas, stres, dan depres. kondisi ini disebut dengan holiday blues.
Apa itu Holiday Blues?
Holiday blues adalah rasa sedih atau depresi yang muncul ketika momen libur tiba, salah satu contohnya adalah libur lebaran.
Melansir WebMD, holiday blues juga bisa memicu berbagai gejala, seperti sakit kepala, insomnia, dan makan berlebihan.
Gejala yang umum terjadi pada penderita holiday blues adalah munculnya perasaan sedih berkepanjangan dan berulang selama musim liburan.
Perasaan ini dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi.
Beberapa orang mungkin merasa sedih secara berkala, tetapi mengalami periode singkat merasa lebih bersemangat.
Penyebab Holiday Blues
Baca Juga: 10 Tradisi Lebaran di Jepang, Dirayakan Tanpa Pernak-pernik dan Hari Libur
Holiday blues umumnya dipicu oleh tekanan untuk menjadi lebih ceria dan bahagia selama liburan.
Padahal hal tersebut sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan.
Holiday blues sering kali terjadi pada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga atau orang tercinta.
Saat liburan, mereka engga lagi bisa melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan bersama orang yang dikasihi tersebut.
Selain itu, holiday blues juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang enggak mudik atau liburan karena beragam faktor, seperti:
Ciri-Ciri Holiday Blues
Ciri paling umum dari holiday blues adalah munculnya perasaan sedih yang terus-menerus dan berulang selama masa liburan tiba.
Selain itu, holiday blues juga bisa disertai gejala lain, seperti:
Bagaimana cara mengatasi holiday blues?
Baca Juga: Agar Libur Lebaran Lebih Menyenangkan Bersama Keluarga, Ikuti 5 Tips Ini
Jalan terbaik untuk mengatasi holiday blues adalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog.
Namun, kamu bisa mengurangi gejala yang ada dengan melakukan hal berikut:
1. Rutin olahraga
Memang terasa sulit untuk berolahraga saat kita merasa sedih.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat berperan penting dalam mencegah dan mengurangi gejala depresi.
2. Belajar mengatakan enggak
Momen libur lebaran terkadang membuat kita mengeluarkan banyak uang, seperti untuk membeli oleh-oleh, membeli baju baru, atau bagi-bagi THR ke saudara.
Jika memang kondisi keuangan kamu enggak mencukupi, sebaiknya kenali batasan diri kamu.
Beranikan diri mengatakan enggak dan jangan dipaksakan ketika ada saudara yang meminta oleh-oleh atau THR saat kamu tak mampu memberinya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar