Kala itu tujuan ini belum bisa tercapai karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti:
Pemerintah lalu mulai melakukan modernisasi pertanian atau Revolusi Hijau untuk mendukung peningkatan produksi beras negara.
Di Pulau Jawa, upaya ini dilakukan dengan cara intensifikasi khusus (insus) pertanian yang diwujudkan dengan penggunaan teknologi biologi-kimia juga teknologi mekanis seperti penggunaan traktor dan drainase.
Kala itu bibit unggul padi juga mulai diperkenalkan pada para petani yang ada di Pulau Jawa yaitu PB-5 dan PB-8.
Sedangkan di luar Pulau Jawa yang penduduknya relatif jarang, pemerintah enggak hanya melakukan kebijakan insus.
Pemerintah kala itu juga melakukan kebijakan ekstensifikasi khusus (eksus) pertanian.
Eksus dilakukan dengan cara memperluas area persawahan dan lahan pertanian dengan mengonversi hutan-hutan yang enggak produktif.
Pemerintah juga mengarahkan masyarakat untuk melakukan diversifikasi pertanian untuk menambah pendapatan rumah tangga para petani.
2. Koperasi Pertanian
Pemerintah juga menjalankan program Bimbingan Masyarakat (Bimas) dengan mengaktifkan koperasi-koperasi tani (Koperta) yang ada di pedesaan.
Baca Juga: Penerapan Bioteknologi dalam Kehidupan: Bidang Pertanian, Materi IPA Kelas 9 SMP
Koperta ini punya misi untuk mengatur kebutuhan para petani dalam menjalankan kegiatan pertanian, termasuk penyaluran kredit bank BUMN seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar