GridKids.id - Selain kolak, gorengan menjadi makanan favorit saat berbuka puasa.
Beragam bahan makanan bisa diolah menjadi gorengan, mulai dari tahu, tempe, hingga pisang.
Tekstur renyah dan rasa yang lezat membuat kudapan ini laris manis sebagai takjil buka puasa.
Meski bahan utamanya menyehatkan, proses menggoreng bisa membuat kalori dan lemak pada hidangan meningkat, lo.
Rasa enak dan bikin ketagihan, nyatanya gorengan merupakan makanan yang tinggi kalori dan lemak trans.
Sehingga bisa memberikan efek negatif untuk kesehatan.
Maka dari itu mengonsumsi gorengan saat buka puasa enggak dianjurkan.
Makanan berlemak tinggi juga perlu kamu hindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung.
Selain makanan tinggi lemak dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya dikurangi terutama diawal-awal puasa.
Berikut ini adalah perkiraan kandungan kalori dan lemak dalam beberapa gorengan per potongnya:
Baca Juga: Berisiko Terkena Diabetes, Ketahui 4 Efek Makan Gorengan bagi Kesehatan
Sebagaimana diketahui rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa adalah sekitar 2.100 kalori/orang/hari.
Hanya dengan makan 5 potong bakwan, kamu sudah memenuhi sekitar ¼ kebutuhan kalori harian.
Padahal, saat berbuka puasa kamu enggak hanya makan gorengan, tetapi juga makanan lain, seperti nasi dan lauk-pauknya.
Maka dari itu asupan kalori berlebih tentu saja enggak baik bagi kesehatan.
Jika terus-menerus mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak selama pastinya akan akan berisiko terkena penyakit diabetes dan obesitas bisa meningkat.
Tak hanya itu, konsumsi gorengan yang berlebihan bisa memicu obesitas dan kolestrol sehingga turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Jadi, mengonsumsi gorengan saat buka puasa sebenarnya boleh-boleh saja akan tetapi, jangan berlebihan.
Cukup makan 1 potong gorengan favoritmu untuk memanjakan lidah setelah seharian berpuasa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar