GridKids.id - Ketika mendengar tentang APD (Alat Pelindung Diri) banyak darimu yang membayangkan masa-masa awal pandemi COVID-19 beberapa tahun yang lalu.
APD merupakan perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi para pekerja dari bahaya atau risiko pekerjaan.
Semua jenis APD sudah didesain khusus sesuai dengan jenis pekerjaannya, beberapa di antaranya sering kamu lihat dikenakan oleh para tenaga kesehatan (nakes).
APD yang dikenakan harus sesuai standar dan syarat yang berlaku, seperti misalnya bersih, nyaman dan pas dikenakan, harus diganti jika sudah rusak atau habis masa pakainya.
Ternyata penggunaan APD juga digunakan oleh beberapa profesi sebagai bentuk pencegahan dan pengurangan risiko terjadinya kecelakaan kerja.
Masing-masing alat pelindung diri bisa punya fungsi yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Dilansir dari laman alodokter.com, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI sudah mengatur tentang kewajiban penggunaan APD sebagai alat pelindung diri berdasar fungsinya, di antaranya:
Jenis-Jenis APD
1. Alat Pelindung Kepala: Fungsinya untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat benturan benda keras.
Contoh: topi/tudung kepala, helm pengaman, dan pelindung rambut.
2. Alat pelindung mata dan muka: Fungsinya untuk melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, gas atau partikel di air dan udara, percikan kecil, hingga uap panas.
Baca Juga: Singkatan APD dan Penjelasan Tentang Penggunaannya yang Bervariasi
Contoh: kacamata khusus, face shield atau full face masker.
3. Alat Pelindung Telinga: Fungsinya untuk melindungi telinga dari polusi suara atau tekanan udara.
Contoh: sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff).
4. Alat pelindung saluran pernapasan: fungsinya untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring paparan zat berbahaya supaya enggak terhirup oleh tubuh.
Contoh: masker, respirator, tabung atau cartridge khusus, tangki selam.
5. Alat pelindung tangan: fungsinya untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu ekstrem, paparan radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, goresan benda tajam, hingga infeksi.
Contoh: sarung tangan dari berbagai bahan seperti logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus lainnya.
6. Alat pelindung kaki: fungsinya untuk melindungi kaki dari benturan atau timpaan benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, hingga paparan bahan kimia berbahaya. Contoh: sepatu karet (safety shoes)
7. Pakaian Pelindung: fungsinya untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang ekstrem, paparan radiasi, benturan, gigitan, infeksi virus dan bakteri.
contoh: rompi (vest), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan (one piece coverall).
8. Sabuk dan Tali Keselamatan: Beberapa jenis pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya untuk berada dalam situasi yang berbahaya.
Misalnya mereka yang bekerja di ketinggian atau berada di ruangan sempit di bawah tanah.
Baca Juga: Baju Hazmat Digunakan Tenaga Medis Sebagai Alat Pelindung, Jenisnya Ternyata Ada Macam-Macam
Sabuk dan tali keselamatan fungsinya untuk membatasi gerak pekerja supaya aman dan enggak jatuh atau terjebak.
9. Pelampung: para pekerja yang bekerja di atas air atau permukaan air perlu menggunakan pelampung.
Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari risiko tenggelam. Contoh: life vest atau life jacket.
Nah, itulah tadi uraian tentang jenis-jenis APD yang digunakan dalam berbagai profesi dan pekerjaan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar