7. Intermittent explosive disorder yang membuat seseorang sulit untuk mengontrol amarahnya sehingga cenderung melakukan tindakan yang kasar
Baca Juga: Selesai Wamil, Lee Jong Suk Pamer Penampilan Barunya, Akan Bermain Film Baru?
9. Haus akan validasi
Media sosial bisa membahayakan jika ditujukan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain secara terus-menerus dengan cara flexing.
Pasalnya, flexing mengharuskanmu memamerkan kelebihan di media sosial demi perhatian dari orang lain.
Akibatnya, kamu merasa perlu untuk diakui orang lain terkait apapun yang kamu miliki dalam hidupmu.
Apabila aksi flexing tidak sesuai harapanmu, mungkin kamu akan merasa stres, tidak bahagia, dan bahkan depresi.
10. Stres dan cemas
Karena flexing, seseorang bisa stres dan cemas, sebab kamu merasa dituntut untuk memberi tahu orang lain tentang pencapaian atau kekayaanmu.
Selain itu, kamu merasa selalu harus sempurna di depan orang lain karena berkaitan dengan ketenaran di sosial.
Jika kamu tidak sempurna kamu akan merasa cemas dengan komentar orang yang engga menyenangkan.
Cara Mengendalikan Flexing
Source | : | Kompas.com,Parapuan |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar