GridKids.id - Zat kitin merupakan polimer alam yang banyak terkandung dalam mahkluk hidup seperti kulit udang, kerang, keta, hingga jamur.
Pengertian kitin
Dilansir dari Biology LibreTexts, kitin adalah rantai panjang polimer dari turunan glukosa.
Kitin termasuk karbohidrat kompleks, berupa polisakarida yang dimodifikasi dengan unsur nitrogen.
Kitin memiliki rumus kimia (C8H13O5N)n.
Kitin ditemukan secara alami dalam tubuh makhluk hidup, diperkirakan lebih dari satu miliar ton kitin disintesis setiap tahunnya oleh organisme.
Dilansir dari Biology Online, kitin ditemukan oleh ilmuan asal Pancis bernama Henri Braconnot pada tahun 1811.
Pada saat itu, Braconnot menemukan kitin ketika mempelajari tetang ekstrak dari jamur yang tidak larut dalam asam sulfat.
Fungsi kitin
1. Polimer struktural
Kitin merupakan polimer struktural yang menyusun bagian tubuh makhluk hidup, mirip dengan selulosa dan keratin.
Baca Juga: Kaya akan Gizi, Ini 5 Cara Sehat Mengonsumsi Jamur agar Bermanfaat bagi Tubuh
Sebagai polimer struktural, zat kitin membentuk cangkang arthropoda.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, cangkang arthropoda seperti kepiting dan lobster mengandung sekitar 20 persen zat kitin.
Selain membentuk cangkang arthropoda, zat kitin juga membangun struktur tubuh invertebrata, serangga, jamur, dan juga sisik ikan.
Kegunaan dalam industri selain memiliki fungsi sebagai pembangun tubuh makhluk hidup, kitin juga digunakan dalam industri sebagai:
- Pewarna
- Perekat
- Kosmetik
- Obat-obatan
- Zat aditif makanan
- Agen anti inflamas
Kulit udang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kitin, kitosan dan glukosamin, yang penggunaannya cukup luas dalam berbagai bidang dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh lebih baik.
Baca Juga: Kaya Senyawa Antioksidan, Inilah 5 Manfaat Konsumsi Jamur Tiram bagi Kesehatan
Untuk mengatasi keresahan yang ada di masyarakat pemanfaatan ekstrak kulit udang dengan cara menghadirkan hair tonic berbahan dasar dari ekstrak kulit udang.
Ekstrak kulit udang ini tidak hanya mengurangi jumlah rambut rontok akan tetapi bisa menguatkan dan memperbaiki struktur rambut yang telah rusak.
Hal ini dikarenakan jumlah kalogen yang cukup tinggi di dalam kulit udang dapat membantu meregenerasikan rambut rontok (Nur Islami, 2017).
Selain mudah didapatkan dengan harga terjangkau ekstrak kulit udang ini juga sudah terjamin kehalalannya.
Produk ini memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan oleh masyarakat.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar