GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang empat tahapan pendaratan wahana antariksa NASA ke permukaan planet Mars.
Kamu juga sudah membaca beberapa artikel GridKids yang menyebut bahwa planet Mars yang dijuluki sebagai planet merah akan menjadi rumah masa depan umat manusia.
Pada 1965, NASA berhasil mengirimkan wahana antariksa Mariner 4 melintasi di atas planet Mars untuk pertama kalinya.
Lalu, pada 1971, wahana antariksa Mars 3 milik Uni Soviet (sekarang Rusia) berhasil membuat wahana antariksa pertama yang berhasil mendarat di Mars.
Sejak itu, makin banyak misi ke planet merah yang sukses, seperti Spirit and Opportunity dan Curiosity.
Kini NASA bahkan sudah merencanakan misi berawak untuk mendarat di Mars yang dijadwalkan akan meluncur pada 2030.
Misi ini akan melibatkan astronot di planet Mars, dan mencoba melakukan simulasi hidup permanen di sana.
Para astronot bertugas membangun koloni dan mewujudkan rumah kedua manusia di masa depan.
Namun, banyak sekali hal yang tentunya perlu dipertimbangkan karena biar bagaimana pun kondisi di planet Mars tetap berbeda dengan kondisi di planet Bumi.
Planet Mars memiliki beragam musim yang berlangsung lama karena kemiringan planet di bagian porosnya.
Lalu, seperti apa rasanya jika manusia tinggal di planet Mars ini?
Baca Juga: Beragam Fakta Menarik Planet Mars, Benarkah Bisa Dihuni Manusia?
Kondisi Planet Mars Jika Manusia Tinggal di Dalamnya
Suhu rata-rata di Mars yaitu sekitar minus 60 derajat Celcius, temperaturnya yang berada di kisaran minus 126 derajat di musim dingin sedangkan di musim panas suhunya 20 derajat Celcius.
Suhu Mars sering bervariasi dan menyebabkan badai debu yang sangat kuat sampai bisa menyelimuti seluruh planet dalam rentang beberapa hari saja.
Tinggal di planet Mars yang rentan badai bisa membahayakan kondisi fisik manusia.
Enggak hanya itu debu-debu yang beterbangan selama badai juga bisa menyumbat berbagai peralatan elektronik dan mengganggu instrumen yang bertenaga surya yang diperlukan untuk bertahan hidup di sana.
Atmosfer Mars hanya memiliki 1% kepadatan atmosfer Bumi, ketebalannya cukup untuk membakar meteor yang menubruk permukannya.
Hal ini bisa melindungi manusia atau makhluk hidup yang tinggal di dalamnya dari serangan atau guncangan dahsyat dari tubrukan benda langit.
Udara Mars yang tingkat kelembapannya rendah memungkinkanmu melihat awan tipis sesekali atau lapisan es pagi yang dingin.
Namun, manusia enggak akan bisa menemukan awan badai di langit atau hujan yang turun dengan deras.
Hal yang cukup menarik dan luar biasa jika kamu tinggal di planet Mars adalah langit malamnya.
Langit malam Mars dipenuhi bintang lengkap dengan dua bulan Mars, yaitu Phobos dan Deimos yang terpampang di langit bertabur bintang.
Baca Juga: Benarkah Temuan Mineral Membuktikan Pernah Ada Kehidupan di Mars?
Langit Mars di siang hari berwarna oranye karena sangat banyaknya debu di atmosfer planet ini.
Pemandangan sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam) terlihat mirip dengan yang bisa kita semua saksikan di Bumi.
Selain itu, berada di Mars akan membuat bobot tubuh manusia jadi berkurang.
Hal ini memungkinkanmu melompat lebih tinggi daripada ketika kamu melakukannya di Bumi.
Berbagai barang-barang juga akan terasa lebih ringan untuk dipindahkan karena gravitasi planet Mars yang hanya 38% dari gravitasi di Bumi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar