Tradisi Lokal yang Menjaga Kelestarian Laut
1. Tradisi Bapongka (Suku Bajo)
Suku Bajo adalah salah satu suku maritim terkenal dari Sulawesi yang sejak dulu dikenal sebagai Orang Laut.
Masyarakat Bajo ini akan membangun rumah di atas laut, banyak mengembara di atas perahu menjelajah dari satu tempat ke tempat lain.
Nah, masyarakat Bajo memiliki tradisi laut yang dikenal dengan Bapongka, yaitu melakukan pelayaran untuk mencari nafkah atau hasil laut ke daerah lain selama rentang beberapa minggu dan bulan.
Bapongka dilakukan secara berkelompok menggunakan lepa dan alat tangkap ikan yang punya sifat tradisional dan sederhana.
Lepa adalah salah satu nama perahu tradisional yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lepa.
Penggunaan alat-alat tradisional dianggap sebagai upaya menjaga kelestarian laut sekitarnya.
Masyarakat Bajo yang tinggal di laut punya beberapa peraturan untuk menjaga laut tetap bersih dan asri, yaitu enggak boleh membuang apa pun ke laut termasuk sampah dapur.
Masyarakat Bajo percaya bahwa jika ketentuan itu dilanggar maka akan mengundang bencana alam.
2. Panglima Laot (Aceh)
Kerajaan Aceh Darussalam sejak abad-16 telah mengenal sosok Panglima Laot yang punya kewenangan berbasis lokasi yang disebut Lhok.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar