GridKids.id - Setelah membahas serba-serbi kehidupan dan misi astronot di ruang angkasa, kali ini kamu akan kembali diajak membahas tentang topik antariksa, nih, Kids.
Jika diukur jaraknya dari Bumi, keberadaan antariksa sangat jauh dan mungkin enggak akan bisa terbayangkan seberapa jauhnya.
Ruang angkasa yang luas dan gelap pekat itu, tanpa gravitasi, tanpa adanya tanda-tanda kehidupan, di manakah letak batasannya?
Ketika bicara tentang tempat, maka tentu harus ada sesuatu yang menggambarkan batasan atau ruang tetap untuk mengukurnya.
Lalu, dari ketinggian atau jarak sejauh apa sebuah tempat bisa disebut sebagai antariksa atau paparan ruang angkasa?
Dilansir dari laman infoastronomy.org, ada beberapa batasan-batasan yang sudah ditentukan berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tentang sebuah batas atau awal mula sebuah ruang disebut antariksa.
Jika ditarik ke belakang, maka aktivitas antariksa yang dilakukan manusia dimulai sejak era Perang Dingin (12 Maret 1947-26 Des 1991).
Intensitas aktivitas antariksa manusia didorong oleh persaingan dan perlombaan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk mengembangkan teknologi canggih untuk mendukung penerbangan antariksanya.
Program memajukan teknologi untuk menjangkau ruang angkasa tetap berlanjut meski Perang Dingin sudah usai, bahkan semakin berkembang dan menyebar ke negara-negara dunia lainnya.
Beberapa negara yang turut aktif dalam aktivitas keantariksaan di antaranya India, Tiongkok, Indonesia, hingga Afrika Selatan.
Situasi ini mendorong munculnya permasalahan-permasalahan baru yang berkaitan dengan pengembangan teknologi keantariksaan.
Baca Juga: Lalui Perjalanan Panjang, Bagaimana Cara Komunikasi Wahana Antariksa?
Source | : | Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar