GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang istilah sampah antariksa?
Sampah antariksa merupakan objek di orbit sekitar Bumi yang diciptakan oleh manusia yang enggak lagi berguna.
Sampah antariksa bisa berupa roket atau pecahan roket yang saling bertabrakan, bisa juga berupa satelit yang sudah enggak beroperasi dan melayang-layang di luar angkasa.
Sampah antariksa dipengaruhi gravitasi Bumi, dan sampah antariksa berupa bekas satelit komunikasi atau satelit meteorologi di ketinggian 36.000 km akan tetap berada di orbitnya.
Tapi, sampah antariksa yang ada di orbit rendah di bawah 1.000 km akan mengalami efek pengereman atmosfer maka makin lama akan makin turun ketinggiannya dan jatuh.
Sampah antariksa bisa merujuk ke objek besar seperti satelit mati yang gagal atau tertinggal di orbit pada akhir misinya.
Hal ini juga merujuk ke benda atau objek langit yang berukuran lebih kecil berbentuk serpihan yang jatuh dari tabrakan roket.
Dilansir dari kompas.com, ada sekitar 2.000 satelit aktif yang mengorbit Bumi tapi ada juga sekitar 3.000 satelit mati yang melayang di ruang angkasa.
Kini diperkirakan ada sekitar 34.000 keping sampah antariksa yang berukuran lebih dari 10 cm ditambah jutaan kepingan kecil yang bisa menyebabkan masalah jika menabrak objek lain yang ada di luar angkasa.
Beberapa objek sampah antariksa yang punya orbit rendah dengan jarak ratusan kilometer dari atmosfer bisa kembali ke Bumi dengan waktu yang relatif cepat.
Lalu, seperti apakah gambaran dari sampah antariksa dan bahayanya bagi kehidupan di Bumi?
Baca Juga: Mengenal Sampah Antariksa dan Contohnya, Salah Satunya Adalah Makanan #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar