3. Proses Perkembangan Bintang di Deret Utama
Kontraksi protobintang menandai dimulainya fusi nuklir, yang mengubah hidrogen menjadi helium dan menandai kelahiran bintang deret utama.
Proses pembakaran hidrogen ini berlanjut selama 90% masa hidupnya sebagai bintang deret utama.
Setelah semua hidrogen terbakar dan berubah jadi helium, inti bintang akan mengalami kontraksi dan membuat bintang mengembang menjadi sangat besar.
4. Evolusi Bintang Massa Sedang
Pasca sebuah bintang meninggalkan deret utama, maka proses evolusi berlanjut berdasarkan massanya.
Bintang yang berukuran sedang memiliki ukuran 7 kali massa Matahari akan mencapai fase bintang raksasa merah juga.
Pada fase ini inti bintang akan cukup panas dan menyebabkan tekanan pada helium sehingga merubahnya menjadi karbon.
Setelah helium dalam inti bintang hilang seluruhnya, bintang akan kehilangan sebagian besar massanya.
Hal ini akan membuat bintang mendingin dan menyusut, proses inilah yang membuat bintang menjadi katai putih.
5. Evolusi Bintang dengan Massa Besar
Baca Juga: Apakah Nama Bintang dengan Suhu Paling Panas yang Ada di Alam Semesta?
Bintang raksasa merah punya ukuran lebih dari 7 kali massa Matahari, bintang ini melalui proses yang sama seperti bintang yang bermassa sedang.
Lapisan luar bintang akan membengkak dan membentuk bintang raksasa merah yang akhirnya akan mengalami supernova.
Ketika supernova terjadi maka sekitar 75% materi bintang akan diledakkan ke luar angkasa dan menyisakan massa sekitar 1,4 - 5 kali massa Matahari.
Namun, jika massa inti bintang yang tersisa pasca supernova lebih besar dari itu maka bintang akan runtuh dan berubah menjadi lubang hitam (black hole).
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar