Adrenalin merupakan endorfin alami yang punya pereda nyeri alami dan juga bisa menimbulkan efek rasa bahagia.
Hal inilah yang menyebabkan makan cabai terasa pedas dan menyiksa namun membuat seseorang jadi suka makan pedas.
Manusia Telah Menanam Cabai Sejak Ribuan Tahun Lalu
Tahukah kamu, manusia telah mulai menanam cabai dan berbagai jenisnya lebih dari 6.000 tahun yang lalu, lo.
Tetapi, ketika itu tak ada penelitian sains yang meneliti kandungan cabai dan efeknya untuk tubuh.
Sampai pada akhir tahun 1900-an, para peneliti akhirnya menemukan saraf nyeri mendeteksi capsaicin.
Capsaicin diketahui merupakan senyawa kimia yang ditemukan pada cabai yang menyebabkan rasa terbakar.
Capsaicin ini bisa ditemukan pada biji cabai. Tak hanya itu, manusia kemudian mengembangkan varietas cabai 300 lebih pedas dari cabai jalapeno.
Capsaicin Menjadi Penyebab Makanan Pedas
Capsaicin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik yang artinya, senyawa ini tak bisa larut dalam air, namun dengan mudah larut dalam lemak dan minyak.
Baca Juga: Tak Semua Bisa Menikmati, Ini 5 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar