Kandungan fruktosa dalam madu memengaruhi kemampuan ususmu untuk menyerap nutrisi secara optimal.
Jika setelah konsumsi madu terlalu banyak dan kamu mengalami kembung atau diare maka hentikan konsumsi berlebihannya dan segera konsultasi pada dokter.
2. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Meski madu bisa jadi salah satu asupan yang lebih sehat daripada gula, madu tetap mengandung gula.
Studi ilmiah menyebut bahwa para pasien diabetes harus tetap mengonsumsi madu dengan berhati-hati dan enggak berlebihan.
Asupan madu yang dikonsumsi dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar hemoglobin A1C yaitu hemoglobin yang terikat pada glukosa.
Kadar hemoglobin A1C yang tinggi dalam darah bisa memicu risiko diabetes yang lebih tinggi.
Madu diduga punya efek mirip dengan gula meja dan sirup jagung tinggi fruktosa, yang menurut studi ilmiah bisa meningkatkan kadar trigliserida dan mengganggu respon glukosa dalam tubuh.
Hal ini bisa memicu resistensi insulin yang bisa menyebabkan peningkatan jumlah gula dalam darah.
Terlalu banyak konsumsi madu bisa meningkatkan berat badan, satu sendok makan madu mengandung sekitar 64 kalori.
Baca Juga: Sedang Naik Daun, Ini Manfaat Clover Honey, Madu dari Daun Semanggi yang Kaya Khasiat Kesehatan
Source | : | klikdokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar