Perkembangan Tren Kartu Natal di Seluruh Dunia
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, tren kartu natal tak hanya berkembang dan populer di Inggris tapi juga mulai banyak digemari di Amerika Serikat pada akhir 1840-an.
Namun, pada awalnya harga kartu Natal dianggap sangat mahal sehingga mayoritas orang kesulitan dan keberatan untuk membelinya.
Barulah pada beberapa dekade setelahnya ketika teknologi percetakan makin berkembang di 1860, kartu Natal makin populer dan diproduksi dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
Popularitas kartu natal makin melambung setelah biaya pengiriman kartu pos diturunkan menjadi hanya setengah sen, hal ini memungkinkan lebih banyak orang mengirim kartu dengan biaya yang murah.
Pada dekade yang sama sekitar 1875, Louis Prang, seorang tukang cetak dari Jerman yang bermukim di Inggris, mulai memproduksi massal kartu ucapan natal dengan desain khasnya yaitu gambar-gambar bunga, tumbuhan, dan anak-anak.
Barulah pada awal abad 20, didirikan sebuah perusahaan pembuat kartu ucapan terbesar di dunia yaitu Hallmark Cards oleh John C. Hall dan dua saudara laki-lakinya.
Sebenarnya ketika kartu natal mulai diproduksi secara massal dan makin populer di berbagai belahan dunia, tren pembuatan kartu natal pribadi juga mulai berkembang, lo.
Kartu natal pribadi yang pertama kali dikirimkan dibuat oleh Annie Oakley pada 1891.
Ketika mengirimkan kartu natal pribadi itu ke kerabatnya di Amerika Serikat, Annie Oakley sedang berada di Glasgow, Skotlandia.
Dalam kartu natal pribadi yang didesainnya itu, Annie Oakley juga menyisipkan foto pribadinya sedang mengenakan tartan.
Tren kartu natal pribadi baru berkembang pada sekitar 1910 dan 1920-an bersamaan dengan mulai didirikannya perusahaan kartu ucapan besar yaitu Hallmark Cards.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar