Berbeda dengan nasib hewan-hewan yang hidup di dalam air atau di terowongan bawah tanah, seperti penyu, mamalia kecil, juga buaya yang relatif lebih aman dari kekacauan yang terjadi di daratan.
2. Teori Perubahan Iklim
Teori kepunahan dinosaurus akibat hantaman asteroid 65 juta tahun lalu mendapat teori lawannya.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori ini menganggap dinosaurus darat mengalami kepunahan bersama dengan burung-burung dan mamalia yang hidup di darat lainnya.
Teori ini menduga bahwa iklim dingin yang diikuti dengan pemanasan global bisa menyebabkan munculnya stres pada hewan-hewan dan bisa membunuh dinosaurus pada era itu.
Pemanasan global yang dimaksud terjadi karena ada letusan gunung berapi di wilayah Decca, India, yang menyebabkan atmosfer tertutup oleh karbondioksida sehingga mencegah panas keluar dari Bumi.
Hal ini berdampak langsung pada makhluk hidup dan hewan-hewan yang hidup di daratan.
3. Teori Lain
Teori lain yang berkembang diungkapkan oleh ahli purbakala dari Universitas Leeds di Inggris.
Teori ini mengatakan bahwa dinosaurus punah karena jumlah pejantannya lebih banyak ketimbang dinosaurus betina.
Para ahli menduga bahwa dinosaurus punya sifat mirip dengan reptil yang kita kenal hari ini, yaitu perkembangan jenis kelaminnya bergantung pada temperatur ketika berada dalam sel telur induknya.
Baca Juga: Mengenal Argentinosaurus, Hewan Terbesar yang Pernah Ada di Bumi #AkuBacaAkuTahu
Teori ini muncul berdasar dari anggapan bahwa asteroid menabrak bumi 65 juta tahun yang lalu, sehingga merubah iklim planet Bumi jadi sangat dingin.
Akibatnya banyak telur dinosaurus yang lahir dan tumbuh menjadi dinosaurus jantan.
Jumlah populasi dinosaurus yang enggak seimbang inilah yang akhirnya menyebabkan bencana kepunahan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar