GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang negara adidaya?
Istilah adidaya atau adikuasa adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan negara yang memiliki kekuasaan lebih besar dan kuat dalam segi politik internasional.
Pengaruh dari negara-negara ini bisa memengaruhi berbagai peristiwa global di negara-negara dunia lainnya.
Pengertian adidaya secara tradisional dipandang sebagai langkah yang lebih tinggi ketimbang kekuatan politik dan militer besar.
Negara-negara adidaya dipandang sebagai negara besar yang punya kompetensi dan kualitas pemimpin bagi negara-negara dunia lainnya.
Negara adidaya biasanya memiliki perekonomian dan pembangunan yang maju dan terbagi menjadi dua era, yaitu sebelum dan sesudah Perang Dunia II (World War II: 1 September 1939 - 2 September 1945).
Dilansir dari situs ilmugeografi.com, berikut ini adalah daftar negara adidaya sebelum era Perang Dunia II, meliputi:
Negara Adidaya sebelum Perang Dunia II
1. Persia
Persia atau sekarang dikenal sebagai Iran dulunya pernah menjadi penguasa seluruh daratan Timur Tengah bagian Utara di bawah kekaisaran Akhemeniyah.
Pada 480 SM, sektar 50 juta atau 44% penduduk dunia berada di bawah wilayah kekaisaran ini.
Baca Juga: 10 Tempat Terpanas di Bumi, dari yang Tak Berpenghuni sampai Dijadikan Tempat Wisata
Namun, kejayaan Persia harus runtuh setelah kekalahannya dari Alexander Agung dari Makedonia pada 334 SM.
2. Romawi
Romawi dikenal sebagai negara yang penduduknya memiliki peradaban kuno paling maju pada zamannya.
Romawi adalah negara yang sangat terkenal karena kemajuannya dalam kehidupan masyarakat, mulai dari ilmu pengetahuan hingga berbagai teknologi temuannya.
Romawi yang berpusat di Roma pernah menjadi kekaisaran yang adidaya di Benua Eropa.
Pada masanya, bangsa Romawi bisa menguasai hampir seluruh daratan Eropa, Afrika Utara, hingga Tiongkok Barat.
Kemunduran Romawi terjadi karena luas wilayah kekuasaannya yang sangat besar dan sulit dikendalikan, membuat banyak negara taklukannya ingin melepaskan diri dan merdeka.
3. Makedonia
Di bawah pimpinan Alexander Agung yang juga menaklukan banyak bangsa besar lain, seperti Yunani, Persia, Asyura, Babilonia, Arab, Mesir, dan India.
Kejayaan negara ini enggak berlangsung lama pasca meninggalnya rajanya yang berjaya, Alexander Agung pada 323 SM.
Wafatnya sang raja yang mendadak membuat tak ada pewaris tahta yang ditunjuk untuk menggantikan tahtanya.
Baca Juga: Cikal Bakal Eropa Modern: Peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Hal ini memicu keruntuhan negara dan menyebabkan Makedonia terpecah jadi empat wilayah.
Kini Makedonia adalah negara repubik kecil di Eropa Selatan yang juga jadi pecahan Yugoslavia.
4. Abbasiyah
Kekhalifahan Abbasiyah berdiri di Jazirah Arab pada abad ke-8 hingga abad ke-13.
Wilayah kekuasaannya sempat menguasai seluruh Timur Tengah ditambah dengan Libya juga Mesir.
Kekhalifahan Abbasiyah berpusat di Baghdad di Irak, puncak kejayaannya terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah (786-809 M) juga di bawah kekuasaan putranya yaitu Al- Ma'mun.
Kedua ayah dan anak ini dikenal punya ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam berbagai bidang, mulai dari navigasi kapal hingga pelajaran eksakta.
Kejayaan kekhalifahan ini mulai melemah pasca terjadinya perang Salib pada 1095 sehingga mulai bermunculan daerah-daerah taklukan yang berusaha untuk melepaskan diri.
Kekhalifahan Abbasiyah akhirnya runtuh oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan pada 1258 yang meluluh lantakkan kota Baghdad dan segala temuan ilmu pengetahuan yang ditemukan di sana.
5. Mongolia
Mongolia atau Mongol adalah salah satu negara tandus terkenal di wilayah Afrika.
Baca Juga: Sejarah Pompeii, Kota Romawi Kuno yang Lenyap karena Letusan Gunung Vesuvius
Jika dibandingkan dengan wilayah yang ada di benua-benua lainnya, Afrika termasuk negara yang tertinggal.
Pada masa kejayaannya, Mongol dipimpin oleh Jengis Khan atau Temujin menjadi bangsa penakluk terbesar sepanjang masa.
Jengis Khan resmi menjadi pemimpin Mongol pada 1026, lalu pada tahun-tahun setela itu Jengis Khan bisa menaklukan Siberia, Korea, Tiongkok, Perdia, dan Eropa Timur.
Keturunan Jengis Khan yaitu Kubilai Khan berhasil melanjutkan legacy dari pendahulunya dengan menguasai Tiongkok dalam Dinasti Yuan.
Meski sempat dianggap sebagai imperium terbesar kedua setelah imperium Britania, kejayaan Mongolia enggak bertahan sampai saat ini.
Kini wilayah Mongolia jauh lebih kecil ketimbang Mongol pada era Jengis Khan masih berkuasa.
6. Tiongkok
Peradaban Tiongkok dianggap sebagai peradaban tertua di dunia dan dianggap sebagai negara adidaya yang dikenal punya kekuatan terbesar di Benua Asia.
Kebudayaan Tiongkok sangat kuat dan mendominasi berbagai kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Pasca ditaklukan dan dikuasai Mongol pada abad ke-13 dan bangsa Eropa pada abad-19, Tiongkok mulai menghadapi kemundurannya.
Sejarah kekaisaran ini berakhir pada awal abad-20, namun kini Tiongkok perlahan mulai menunjukkan keunggulannya dalam berbagai bidang.
Baca Juga: Berumur Panjang, Seperti Apa Kepercayaan Masyarakat Tiongkok pada Kura-Kura?
7. Ottoman
Kesultanan Ottoman atau Turki pernah berjaya di bawah kepemimpianan Sultan Sulaiman I.
Pasca penaklukan Konstantinopel pada 1453, Turki mulai berjaya dan berhasil menguasai Eropa Timur, Semenanjung Arab, dan juga Afrika Utara.
Namun, pasca sang raja meninggal dunia, kondisi kesultanan mulai berangsur meredup.
Raja baru yang menggantikan Raja Sulaiman dianggap enggak cakap dan tangkas seperti mendiang raja Ottoman itu.
Kesultanan Ottoman banyak tertinggal dalam segi teknologi dibandingkan dengan bangsa Barat, sehingga menyebabkan Ottoman harus menghadapi keruntuhan pada 1923 dan berubah jadi negara republik setelahnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Ilmugeografi.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar