GridKids.id - Kids, apa saja yang kamu ketahui tentang perjalanan luar angkasa?
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian belajar tentang pengetahuan perjalanan luar angkasa, ya.
Banyak rumor mengatakan bahwa perjalanan luar angkasa akan membuat manusia lebih cepat mengalami penuaan.
Namun benarkah hal itu bisa terjadi? Yuk, kita cari tahu kebenarannya.
Saat ini perjalanan luar angkasa bukanlah hal asing yang bisa dilakukan oleh manusia.
Bahkan, sejak tahun 1961 manusia sudah bepergian ke luar angkasa.
Sosok manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ke angkasa adalah Yuri Gagarin pada 12 April 1961.
Meski terdengar menarik, ternyata perjalanan ke luarr angkasa ini memiliki beberapa risiko kesehatan, lo.
Salah satunya ialah proses penuaan yang semakin cepat dibanding biasanya.
Perjalanan Luar Angkasa Mempercepat Proses Penuaan
Dilansir dari Nature Scientific Report melalui Kompas, menunjukkan bahwa perjalanan luar angkasa akan mempercepat proses penuaan manusia.
Baca Juga: Astrobiologi, Cabang Ilmu Biologi yang Meneliti Kehidupan di Luar Bumi
Namun demikian, penuaan disini bukan berarti usia kita menjadi lebih tua.
Akan tetapi, kondisi tulang manusia yang melakukan perjalanan luar angkasa akan mengalami gangguan seperti halnya ketika manusia sudah menginjak usia senja.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Anna-Maria Liphardt, ilmuwan olahraga dari Friedrich Alexander University yang berkolaborasi dengan para ahli dari Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.
Dalam studi tersebut, peneliti memeriksa kepadatan dan kekuatan tulang dari 14 astronot pria dan 3 astronot wanita setelah kembali dari luar angkasa.
Disebutkan bahwa setelah 12 bulan kembali dari luar angkasa, kondisi kesehatan tulang para astronot mengalami perubahan.
Dalam pernyataannya, lebih dari setengah astronot mengalami penurun 2 persen kekuatan tulang dan kepadatan mineral.
Hal itu digambarkan dengan pengeroposan tulang yang terjadi karena perjalanan luar angkasa.
Fenomena ini mirip dengan keropos tulang yang terjadi pada manusia pada usia tertentu.
Akan tetapi, pola kerusakan tulang di luar angkasa, berbeda dengan proses penuaan alami di Bumi.
Dikatakan juga bahwa semakin lama misi luar angkasa berlangsung, semakin tinggi kemungkinan para astronot mengalami penuaan tulang.
Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Semakin Banyak, Perusahaan Ini Ciptakan Robot Pembersih
Itu artinya, perjalanan luar angkasa memang menyebabkan penuaan pada tulang.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dikatan bahwa astronot kehilangan antara 1 hingga 2 persen dari kepadatan mineral tulang mereka setiap bulan ketika di luar angkasa.
Selain itu, astronot NASA Scott Kelly juga memiliki temuan baru pada tahun 2018.
Ia mengungkapkan, bahwa saat tinggal di luar angkasa, pembentukan tulang dan pertumbuhan kognitif manusia mengalami gangguan.
Jadi kesimpulannya, perjalanan ke luar angkasa bisa membuat penuaan pada tulang manusia, ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar