GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa guru adalah pekerjaan tertua di dunia?
Pekerjaan guru sudah ada sejak manusia mampu berpikir dan mengenal ilmu pengetahuan, dan terus ada dan berkembang sesuai zaman yang terus berubah.
Guru adalah sosok yang begitu berjasa dalam membuka seseorang pada dunia yang baru.
Dunia yang luas dipenuhi dengan berbagai ilmu pengetahuan yang membuat manusia jadi makhluk yang berdaya.
Guru layaknya lentera yang menerangi kegelapan karena ketidaktahuan yang membuat membatasi manusia untuk mewujudkan potensi maksimalnya.
Dalam hitungan hari tepatnya pada 25 November 2022 akan diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Momentum tahunan yang digunakan untuk mengenang jasa-jasa para guru yang sudah mendidik, mengajar, membimbing, dan mencerdaskan murid-muridnya.
Nah, kali ini GridKids akan mengajakmu belajar tentang sejarah guru di Indonesia yang sudah dimulai sejak zaman nenek moyang.
Seperti apa penjelasannya? Yuk, simak sama-sama uraiannya lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Guru di Indonesia dari Masa ke Masa
1. Masa Pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha
Baca Juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha: Bidang Pendidikan, Sastra-Bahasa, dan Arsitektur
Sosok guru pada masa kerajaan Hindu-Buddha biasanya berasal dari kasta Brahmana yang mengajarkan berbagai ajaran agama dan kitab suci.
Pada masa ini, guru adalah profesi yang sangat terhormat di mata masyarakat karena mengajarkan berbagai pelajaran tentang kesusastraan, ilmu bela diri, hingga filsafat.
Status guru pada masa kerajaan Hindu-Buddha bahkan lebih tinggi daripada posisi raja dan bangsawan atau kasta-kasta tinggi dalam tatanan masyarakat nusantara waktu itu.
Guru-guru akan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan pada murid-muridnya lewat lembaga-lembaga pendidikan yang jadi cikal bakal boarding school seperti yang dikenal saat ini.
Catatan I-Tsing tentang kerajaan Sriwijaya mengungkap bahwa pendidikan di Nusantara ketika itu sudah cukup maju dan dijadikan rujukan negara kerajaan lainnya.
2. Masa Pengaruh Islam
Setelah pengaruh Hindu-Buddha mulai mengalami kemunduran setelah mulai berkembangnya agama Islam di Indonesia.
Islam berkembang dan menyebar di Indonesia lewat berbagai saluran, salah satunya lewat pendidikan dan dakwah.
Pada jalur pendidikan ini para ulama akan mencetak guru-guru lewat pendidikan pesantren hingga pengajian di surau atau langgar.
Berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari di pesantren, seperti misalnya filsafat, fikih, tasawuf, akhlak, bahasa, hingga aljabar.
Lalu, beberapa pelajaran yang diberikan di surau hanya sebatas bahasa, tajwid, fikih, dan akhlak.
3. Zaman Penjajahan Belanda
Pendidikan kaum bumiputera mendapat sorotan dan perhatian dari pemerintah Hindia Belanda pasca dicanangkannya politik etis atau politik balas budi.
Kepedulian pemerintah Hindia-Belanda berkaitan juga dengan kebutuhan pemerintah terhadap tersedianya tenaga-tenaga profesional seperti dokter, insinyur, dan advokat.
Kebutuhan untuk mendidik kaum profesional muncul setelah pemerintah Hindia Belanda menyadari bahwa biaya yang diperlukan untuk membawa dokter, insinyur, hingga advokat dari Eropa sangat mahal.
Pendidikan pada masa politik etis dilakukan dengan gaya pendidikan Eropa yang modern sehingga bisa menghasilkan guru-guru yang mampu mengawal sistem pendidikan kolonial.
Berikut ini adalah beberapa jenis sekolah pada era penjajahan dan pemerintah kolonial, di antaranya:
- Holandse Indische Kweekschool (HIK): sekolah guru bantu yang ada di semua Kabupaten;
- Hoogere Kweek School (HKS): sekolah guru atas di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Medan;
- Europese Kweek School (EKS): sekolah guru atas dengan dasar bahasa Belanda untuk mengajar di sekolah Belanda, di Surabaya;
- Sekolah Sarekat Islam
- Sekolah Muhammadiyah
Baca Juga: Pengaruh Kolonialisme Hindia Belanda di Bidang Budaya dan Pendidikan, IPS Kelas 7 SMP
4. Zaman Kemerdekaan
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, guru-guru memeroleh ruang yang lebih bebas untuk melaksanakan kewajibannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemerintah Jepang memberikan fasilitas pendidikan nasionalisme di sekolah-sekolah supaya rakya bisa mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, para guru disatukan dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Pada masa reformasi profesi guru mengalami peningkatan profesionalisme guru, seperti misalnya dalam Forum Guru Independen (FGI) hingga Ikatan Guru Indonesia (IGI).
Itulah uraian tentang peranan guru dalam kehidupan masyarakat sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga masa modern di Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kompasiana,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar