Sosok guru pada masa kerajaan Hindu-Buddha biasanya berasal dari kasta Brahmana yang mengajarkan berbagai ajaran agama dan kitab suci.
Pada masa ini, guru adalah profesi yang sangat terhormat di mata masyarakat karena mengajarkan berbagai pelajaran tentang kesusastraan, ilmu bela diri, hingga filsafat.
Status guru pada masa kerajaan Hindu-Buddha bahkan lebih tinggi daripada posisi raja dan bangsawan atau kasta-kasta tinggi dalam tatanan masyarakat nusantara waktu itu.
Guru-guru akan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan pada murid-muridnya lewat lembaga-lembaga pendidikan yang jadi cikal bakal boarding school seperti yang dikenal saat ini.
Catatan I-Tsing tentang kerajaan Sriwijaya mengungkap bahwa pendidikan di Nusantara ketika itu sudah cukup maju dan dijadikan rujukan negara kerajaan lainnya.
2. Masa Pengaruh Islam
Setelah pengaruh Hindu-Buddha mulai mengalami kemunduran setelah mulai berkembangnya agama Islam di Indonesia.
Islam berkembang dan menyebar di Indonesia lewat berbagai saluran, salah satunya lewat pendidikan dan dakwah.
Pada jalur pendidikan ini para ulama akan mencetak guru-guru lewat pendidikan pesantren hingga pengajian di surau atau langgar.
Berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari di pesantren, seperti misalnya filsafat, fikih, tasawuf, akhlak, bahasa, hingga aljabar.
Lalu, beberapa pelajaran yang diberikan di surau hanya sebatas bahasa, tajwid, fikih, dan akhlak.
Source | : | kompasiana,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar