Tapi, perlu kamu catat bahwa enggak setiap kali Bulan Purnama akan menyebabkan terjadi gerhana Bulan, ya.
Hal ini berkaitan dengan bidang orbit bulan untuk berotasi ke Bumi memiliki kemiringan sekitar 5 derajat.
Gerhana Bulan hanya akan terjadi ketika Matahari-Bumi-Bulan sejajar pada bidang atau orbitnya.
Proses Bulan Berubah jadi Merah
Ketika Gerhana terjadi Bumi akan ada di antara Bulan dan Matahari sehingga akan menghalangi sinar Matahari yang harusnya menyinari Bulan, inilah momentum terjadinya gerhana.
Jika Bumi menghalangi sebagian sinar Matahari ke Bulan maka akan terjadi gerhana Bulan parsial, atau seolah ada bayangan hitam yang seperti menelan sebagian Bulan.
Pada suatu waktu tertentu terjadi juga gerhana Bulan Penumbra yaitu ketika Bulan melewati bagian yang lebih terang dari bayangan Bumi, sehingga dikenal dengan bayangan penumbra yang menyebabkan rona atau pendar bulan sedikit lebih redup.
Ketika Bulan memasuki seluruh bayangan gelap (umbra) Bumi, maka sesuatu yang spektakuler terjadi, Bulan enggak akan berubah warna jadi gelap gulita melainkan terlihat kemerahan.
Warna merah ini berasal dari cahaya Matahari yang terdiri dari berbagai frekuensi warna, mulai dari yang frekuensinya rendah sampai yang paling tinggi.
Ketika cahaya matahari masuk ke dalam atmosfer Bumi, cahaya dengan frekuensi tinggi seperti biru, ungu, atau hijau akan lebih mudah dihamburkan oleh molekul atmosfer Bumi ketimbang warna cahaya dengan frekuensi rendah seperti kuning, merah, atau oranye.
Peristiwa hamburan cahaya ini dikenal dengan hamburan Rayleigh yang menyebabkan langit di siang hari berwarna biru.
Baca Juga: Apa Dampak Gerhana Bulan Total bagi Kehidupan Manusia? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar